”Kami lebih mengarah pada multiplier effect-nya. Jadi setiap telapak kaki yang menginjak Kota Parepare, diharapkan bisa membelanjakan uangnya di sini. Secara tidak langsung, ekonomi akan berputar,” ujarnya kepada FAJAR, Senin, 28 Maret.
Lebih lanjut Hamka mengatakan, nyaris semua sektor wisata menjadi unggulan di Parepare. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah, sampai dengan berbagai sektor lainnya.
Semua itu akan dimaksimalkan. Upaya menarik wisatawan terus dilakukan, termasuk dengan pembenahan sejumlah infrastruktur, layanan, serta hal-hal detail lainnya, termasuk pelaksanaan event.
”Kami punya banyak agenda event, budaya, jelajah bumi Habibie, sampai wisata religi. Semua kami maksimalkan, pembenahan juga terus kami lakukan,” bebernya.
Yang terbaru, Parepare baru saja memiliki Anjungan Cempae yang terletak di pesisir Pantai Cempae, Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare. Selain itu, Parepare juga segera memiliki Masjid Terapung yang bakal menjadi pusat destinasi wisata religi.
Upaya ini terbukti ampuh dalam mendongkrak pendapatan daerah. Hal ini bisa dilihat dari tren kenaikan pendapatan dalam beberapa tahun terakhir.
”Pendapatan pariwisata tahun 2019 itu sebesar Rp6,9 miliar. Terus 2020 saat covid naik, itu turun sedikit. Jadi pemasukannya sebesar Rp6,8 miliar. Nah tahun 2021 naik banyak, totalnya itu Rp8,22 miliar. Tahun ini kami targetkan paling tidak Rp10 miliar,” terangnya. (widyawan/fajar)