Sepanjang karier kepelatihannya, Galtier hanya pernah menangani tiga klub, yakni Saint-Étienne, Lille, dan Nice. Bahkan, di Saint-Étienne dan Lille, ia awalnya hanya berstatus asisten pelatih yang kemudian naik kelas setelah klub memecat Alain Perrin dan Marcelo Bielsa.
Meski demikian, Galtier yang menganut sepak bola menyerang dan dikenal memiliki kemampuan luar biasa untuk dekat dengan para pemain serta memperhatikan detail-detail kecil sukses membawa Lille juara Ligue 1 2020/2021 sebelum pindah ke Nice musim lalu.
Alasan lain yang terkesan sarkastik, PSG tak berjodoh dengan pelatih top dunia. Untuk diketahui, selain Blanc yang memang lama menganggur sebelum memutuskan melanjutkan karier di Qatar bersama Al-Rayyan 2020 lalu, semua pelatih di era Nasser meraih sukses besar setelah keluar dari PSG.
Ancelotti yang bertugas pada 2012-2013 di Paris meraih dua gelar Liga Champions bersama Real Madrid. Tuchel sementara itu langsung mengangkat trofi Si Kuping Besar 2020/2021 hanya dalam kurung waktu lima bulan di Chelsea setelah PSG memecatnya.
Khusus Emery, ia memang tak meraih gelar Liga Champions sejak ditendang PSG 2018 silam. Namun, prestasinya di Eropa tak kalah hebat di mana ia meraih gelar Liga Europa 2021, runner up Liga Europa 2019, dan semifinalis Liga Champions 2022.
Terkait penunjukan Galtier, Presiden PSG, Nasser al-Khelaifi mengakui sedang dalam pembicaraan dengan Nice. Koran olahraga Prancis, L'Equipe melaporkan bahwa pengumuman penunjukan Galtier akan dilakukan setelah pemutusan kontrak Pochettino diselesaikan.