“Kemarin atau sehari sebelum kemarin, aku memberinya ciuman besar. Saya akan memberinya ciuman besar lagi agar semua orang bisa melihatnya,” kata pelatih itu.
Dia membungkuk, melingkarkan lengannya ke pemain dan meletakkan pukulan di dekat telinga kanan Dumfries.
Beberapa saat kemudian, Van Gaal mengikuti para pemainnya dengan tarian yang meriah saat tiba di St. Regis Doha. Berbeda sekali dengan sikapnya setelah menang 2-0 atas tuan rumah Qatar, ketika seorang reporter Belanda mengatakan kepadanya bahwa hasil itu tidak cukup.
“Tentu saja, kamu bisa memberikan pendapatmu. Saya tidak setuju dengan Anda dan saya tidak akan memperluasnya karena saya pikir Anda memiliki perspektif yang berbeda tentang sepak bola daripada saya,” kata Van Gaal.
"Jadi kenapa kamu tidak menuliskannya, bahwa menurutmu itu sangat membosankan, bahwa kamu akan pulang besok karena kamu tidak peduli?" lanjutnya.
Mantan pelatih Manchester United itu menjelaskan, "Jika saya harus mempercayai media Belanda, kami tidak akan pernah menjadi juara dunia," kata Van Gaal.
“Pada 2014, persis sama. Sangat negatif. Sekarang semuanya sama lagi. Saya sudah terbiasa dengan itu, dan saya pikir para pemain saya sudah terbiasa, jadi kami akan melanjutkan dengan tenang,” tegasnya.
Kemudian dia menambahkan sambil bercanda dalam bahasa Inggris: "Mungkin Anda bisa mengambil gambar sekarang setelah deklarasi ini."
Dia tersenyum dan berkata: "Cheese."
Van Gaal melatih Ajax, Barcelona, AZ Alkmaar, Bayern Munich serta Manchester United dan memenangkan tujuh gelar liga, tetapi dia mencari kejuaraan tim nasional pertamanya.