Melihat ini, Manajer Strategi dan Operasional Jaringan Suara Indonesia (JSI), Nursandy Syam menilai figur anggota legislatif di DPRD Sulsel tergolong cukup potensial sebagai calon kepala daerah.
Kendati, kata dia, anggota legislatif punya pola interaksi yang cukup intens dengan basis konstituennya. Sehingga agenda temu konstituen mempermudah dalam membangun hubungan yang lebih dekat dengan warga.
"Modal itu yang bisa dimanfaatkan untuk memperluas jangkauan ke masyarakat," katanya.
Namun diungkapkan Nursandy, Pilkada dan Pileg otomatis berbeda. Perlu mempertimbangkan banyak hal, mulai kompetensi hingga finansial.
"Pilkada berbeda dengan Pileg, tak sekedar motivasi naik kelas saja. Perlu mempertimbangkan banyak hal. Misalnya kompetensi, mental bertarung dan sumber daya ekonomi," tandasnya. (selfi/fajar)