FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Penganiayaan yang dilakukan seorang anak pejabat eselon II di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan yang diketahui bernama Mario Dandy Satriyo terus ramai dibicarakan publik.
Terlebih, belakangan terungkap mobil Rubicon yang dikendarai Mario Dandy, selain menggunakan plat gantung, pajak tahunannya juga menunggak.
"Mobil Rubicon yang dipake Mario Dandy pelaku penganiayaan selain pake plat palsu, juga nunggak pajak tahunannya," ujar Guntur Romli dikutip dari unggahan twitternya, @GunRomli (22/2/2023).
Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu sontak menayangkan hal tersebut. Apalagi, orangtua Mario Dandy merupakan seorang pejabat pajak.
"Ini gimana pejabat pajak kok ngemplang pajak. Kita-kita disuruh taat pajak. Dianya ngemplang gimana nih Kementerian Keuangan?," timpal Guntur Romli.
Fakta lain yang diungkapkan jebolan Universitas Al-Azhar Cairo, Mesir itu, mobil Rubicon yang telah diamankan di Polsek Pesanggrahan tersebut tiba-tiba hilang.
"Ini mobil yang dipake Mario Dandy waktu menganiaya David, Rubicon dengan plat palsu. Tiba-tiba mobil yang sdah disita di Polsek Pesanggrahan hilang. Ada intervensi apa?," ucapnya.
Setelah viral, mobil tersebut kembali terlihat di Polsek. Namun, ada yang beda pada mobil tersebut. Dikatakan Guntur Romli, platnya sudah diganti.
"Setelah diramein, mobil itu ada lagi di Polsek Pesanggrahan, plat palsunya sudah dicopot, diganti yang asli. Kok bisa begitu ya," tukasnya.
Sebelumnya, viral di media sosial Twitter informasi tentang penganiayaan dan penculikan terhadap anak di bawah umur bernama David. Korban dikabarkan sampai koma usai dianiaya oleh pria bernama Dandy.
