Kisah perjalanan diuraikan secara rinci guna membuka mata dan pikiran mahasiswa bahwa hidup harus diperjuangkan, jujur, ulet dan pantang menyerah.
"Saya 36 tahun hidup miskin. Aku berangkat bukan dari nol tapi dari minus nol. Anda semua memenuhi syarat untuk sukses. Aku rekam semua perjalanan saya dari pahit, dari merintis to be hero," ungkapnya.
Ia juga berbagi tips sukses. Caranya dengab mengubah pola pikir, kerja keras, disiplin, jujur, komitmen dan yang tak kalah penting adalah memuliakan kedua orang tua terutama ibu yang melahirkan.
"Kalau mau sukses harus bangkrut dulu, gagal dulu, dihina, terus bangkit ujungnya adalah sukses. Jangan rawat dendam. Jadikan orang yang menghinamu jadi obat untuk anda menjadi sukses, menjadi kaya raya," paparnya.
"Religiusnya muliakan orang tuamu. Jangan kau gores hatinya apalagi sampai menangis. Kamu tidak akan melihat cahaya di dunia kalau orang tua tidak ridho," lanjut Ketua Umum IKA Unhas itu.
Dalam dialog dua arah, salah seorang mahasiswa menceritakan perjalanan hidupnya yang perih. Tanpa kasih sayang ayah sejak belia dan dibesarkan oleh ibunya seorang diri yang berprofesi sebagai guru honorer.
Mahasiswi tersebut menangis tak sanggup menahan kesedihan karena ibunya menanggung utang di bank yang jumlahnya tidak sedikit.
Mendengar curhatan itu, Amran tak berpikir panjang untuk membantu meringankan beban mahasiswi tersebut dengan memberikan beasiswa kuliah.
Tak hanya itu, Amran juga membagikan beasiswa berupa uang tunai puluhan juta rupiah kepada puluhan mahasiswa yatim piatu dan mahasiswa yang tinggal di rumah kos karena jauh dari orang tua.