Anggap Mekanisme Munaslub IKA UMI Tak Sesuai Prosedur, Forum Komunikasi Lintas Alumni Somasi Rektor

  • Bagikan
IST

Selain itu, wadah IKA UMI itu seharusnya diberi kesempatan seluas-luasnya kepada alumni untuk hadir karena ini adalah momentum yang sangat strategis untuk membicarakan muruah IKA UMI ke depan semenjak vakum 23 tahun.

"Tapi ternyata hanya dibatasi lima orang ditunjuk bahkan lewat bisik-bisik untuk menentukan siapa sebenarnya yang menjadi delegasi itu. Makanya kebanyakan dari karyawan UMI. Ini yang memang ada di kampus," ucap Andi Tobo.

Andi Tobo membeberkan bahwa dalam pelaksanaan Munas dan Munaslub yang membuatnya kaget karena pelaksanaan IKA ini dibuat di kampus dan dijaga Polisi berseragam lengkap.

"Dalam hati saya saat kami dicegat, ada apa ini. Di situ mulai kecurigaan. Ini kan biasanya dijaga Polisi kalau di hotel atau di mana," bebernya.

Menurut Andi Tobo sebagai organisasi yang besar, tapi untuk selevel Munas itu tidak dilakukan pembahasan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), Tatib.

"Jantung sebuah proses itu AD. Dari sinilah kita bahas lewat pleno, komisi. Apakah itu program kerja, rekomendasi, atau kriteria calon. Itu dibawa ke komisi kemudian dibawa ke pleno. Itu tidak ada dalam proses itu. Tatib, sama sekali tidak dibahas, tiba-tiba disepakati semacam formatur, kebetulan juga diketuai oleh rektor," tuturnya.

Andi Tobo mengungkapkan, sepantasnya Rektor UMI ini tidak mendegradasi dirinya sebagai tim formatur. Harusnya tampil sebagai pengayom semua klaster yang ada di UMI.

"Tapi dia justru jadi tim formatur yang konon katanya mengatur jalannya pemilihan ini. Ini yang kami sesali sebagai alumni. Hari ini kami beri somasi kepada Rektor. Yang kami somasi adalah prosesnya itu. Proses dari perjalanan Munaslub IKA UMI ini," ungkapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan