Janda Salvador Cabanas itu harus bekerja di jalanan karena menghadapi situasi ekonomi yang sulit.
Maria Lorgia Alonzo mengatakan dia ditawari kesempatan kerja di jalanan dan memanfaatkannya. Itu karena meski memiliki properti bernilai jutaan dolar, tapi ia sudah kehabisan uang tunai.
Termasuk untuk membayar pajak properti yang nilainya selangit.
Untuk bertahan hidup, Maria Alonzo terpaksa bekerja sebagai money changer atau penyedia jasa penukaran uang di pinggir jalan di Asuncion, Paraguay.
Pengalaman baru bagi mantan istri Cababas yang mengklaim bahwa dia cukup baik meskipun mengakui bahwa itu merupakan pukulan berat dalam hidupnya.
Ia terpukul dengan perubahan nasibnya secara drastis, dari jutawan beberapa tahun yang lalu, berubah menjadi pekerja jalanan.
Di tengah keterpurukannya, Maria Lorgia Alonzo tetap optimis bakal bangkit lagi dan berharap bisa membuka bursa valuta asing di masa depan.
Sementara dia menghadapi situasi tersebut, Maria percaya bahwa dirinya dapat menjadi pelajaran bagi banyak wanita yang mungkin mengalami situasi serupa dalam hidup mereka.
Bahwa keterpurukannya kini adalah buah dari keegoisannya di masa lalu. Karena ego dan haus akan harta, ia meninggalkan suaminya yang sebenarnya telah membuat dirinya menjadi jutawan.
Di sisi lain, pihak Cabanas sedang menempuh jalur hukum untuk mendapatkan kembali seluruh properti dan kekayaan yang didapat mantan penyerang internasional Paraguay selama karirnya di klub-klub Chile dan Meksiko, dari tangan Maria Lorgia Alonzo. (fajar/pojoksatu)