Terbatasnya akses pasar, dan kesulitan dalam meningkatkan skala usaha. Walaupun UMKM telah menerapkan upaya transformasi digital dan saluran distribusi online.
Kesulitan yang mereka hadapi saat berekspansi ke kota-kota kecil di Indonesia—yang merupakan rumah bagi sekitar 87% penduduk Indonesia—masih belum terselesaikan.
Direktur Riset Katadata Insight Centre, Gundy Cahyadi mengatakan laporan ini menunjukkan pola yang konsisten di antara merek-merek unggulan nasional: semakin besar suatu merek tumbuh, semakin besar pula kontribusi dari saluran offline.
Meskipun saluran online penting untuk pertumbuhan di era digital, market leader adalah merek yang memiliki akar kuat di saluran offline.
“Merek-merek terkemuka yang diakui secara nasional menyadari pentingnya memiliki strategi connected commerce, sehingga memudahkan konsumen untuk berpindah antara saluran online dan offline secara terintegrasi. Oleh karena itu, merek-merek yang sedang naik daun tidak boleh mengabaikan manfaat saluran offline terhadap kinerja bisnis, mengingat dinamika pasar di Indonesia,” jelas Gundy.
Laporan ini juga berfungsi sebagai panduan bagi bisnis lokal untuk memahami metode yang telah terbukti dapat diterapkan sepanjang proses pertumbuhan mereka, dengan mengidentifikasi merek-merek lokal yang telah berhasil berkembang menjadi merek nasional.
Juga menganalisis persamaan dan perbedaan dari merek-merek baru dan merek nasional. Studi ini menghasilkan lima kesimpulan utama:
- E-commerce, meskipun berdampak besar dan menjadi fokus perhatian dalam dekade terakhir, masih merupakan bagian kecil dari perekonomian Indonesia. Dua dari tiga masyarakat Indonesia bukan pengguna aktif e-commerce.
- Konsumen pada umumnya lebih menyukai saluran offline dibandingkan saluran online, meskipun saluran online menawarkan pilihan harga yang lebih baik. Masih rendahnya faktor kepercayaan membuat non-pengguna tidak tertarik berbelanja online.
Di antara non-pengguna e-commerce, 85% enggan berbelanja online karena kekhawatiran terhadap kualitas produk yang dijual online; 79% khawatir barang tidak sampai dalam kondisi baik; dan 79% khawatir akan penipuan dalam transaksi online.