FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Organisasi Angkutan Daerah (Organda) Makassar mendorong Angkutan Kota (Angkot) atau pete-pete terus melakukan inovasi. Agar tidak tergerus oleh zaman.
“Pelayanan perlu ada inovasi,” kata Ketua Organda Makassar Zainal Abidin kepada fajar.co.id melalui sambungan telepon, Senin (6/11/2023).
Zainal mengatakan pete-pete masih sangat diminati masyarakat Makassar. Namun menurutnya, perubahan dan inovasi mesti dilakukan.
Hal mendasar, kata dia, bagaimana memperbaeki kendaraan. Agar penumpang bisa nyaman saat menggunakan pete-pete.
“Kami (Organda) dorong (pemilik pete-pete) memperbaiki kendaraannya. Sehingga masih bisa bertahan,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, saat ini sudah banyak pilihan transportasi di Kota Makassar. Ada bus dalam kota, ojek pangkalan, hingga jasa transportasi daring atau ojek online.
“Kami dari angkutan konvensional pete-pete saat adanya online (jasa transportasi daring) banyak yang memengaruhi pendapatan dari pete-pete,” ungkapnya.
Karenanya, ia menilai inovasi meruoakan suatu kehadusan. Jika tidak, maka bisa berakhir seperti taksi.
“Jangan sampai tergusur seperti taksi. Notabenya di Makassar dulu ada 28 operator taksi, sekarang sisa dua yang bisa bertahan,” ucapnya.
Namun inovasi, dinilainya bukan hanya sekadar apa yang bisa dilakukan sopir atau pemilik pete-pete. Tapi juga mesti melibatkan pemerintah.
“Kami sangat butuh peran pemerintah dalam mengatur atau pergerakan khususnya angkutan kota di Makassar,” imbuhnya.
Ia memberi contoh di Jakarta. Di ibu kota Indonesia itu, menurutnya pengelolaan angkutan kotanya bisa jadi percontohan untuk diterapkan di Makassar.
“Kita diberikan contoh di Jakarta. Angkutan kotanya dibiayai oleh pemerintah. Sehingga betul betul semua layanan dibutuhkan masyarakat. Setiap kilo meter dibayar pemerintah. Di Makassar bisa dilakukan hal yang sama,” harapnya.
(Arya/Fajar)
