FAJAR.CO.ID, BATAM-- Polisi akhirnya berhasil menangkap empat karyawan bank komplotan pencurian data nasabah. Kerugian korban mencapai Rp25 miliar lebih. Komplotan ditangkap di Kepulauan Riau (Kepri).
"Keempat pelaku adalah karyawan dari dua bank besar, yang melakukan illegal access, pencuri data nasabah," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri Kombes Nasriadi di Batam Kepulauan Riau, dilansir JPNN, Kamis (9/11).
"Dari bank Y ada satu orang tersangka inisial MI, dengan kerugian mencapai Rp13,2 miliar. Kemudian di bank X ada tiga tersangka inisial SQ, HS, dan KS, dengan kerugian mencapai Rp12,6 miliar," sambungnnya.
Dia menyebutkan, keempat orang tersebut merupakan karyawan tetap. Posisi mereka di bank tersebut yakni sebagai customer service (layanan pelanggan), kemudian bagian operator dan marketing (pemasaran). Keempat orang tersangka ini, kata dia, sudah melakukan aksinya selama satu tahun.
Modus keempat orang itu yakni mencari nasabah yang mereka kenal dan belum mempunyai aplikasi M-banking dan SMS banking atau perbankan seluler.
Kemudian, saat nasabah-nasabah tersebut hendak meminta pergantian nomor sandi kartu anjungan tunai mandiri (ATM), maupun pembaruan data, di situlah para tersangka kemudian mencuri data serta uang yang ada di dalam rekening nasabah, tanpa diketahui nasabah.
Uang tersebut dipindahkan ke rekening penampung yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia, yang juga merupakan komplotan dari empat orang tersangka tersebut.
"Pemilik rekening ini ada di mana-mana. Ada di daerah Jawa, Sumatera dan beberapa daerah lainnya. Kami sudah tahu dan sedang melakukan pengejaran terhadap pemilik rekening tersebut. Ini sindikat dan terus kami kembangkan," katanya.