Nasib Pendidikan Anak di Pesisir Makassar; Menanggung Derita Penambangan Pasir dan Alpanya Pemerintah

  • Bagikan
Tiga siswa SMA Citra Bangsa, Kodingareng saat memasuki gerbang sekolah (Foto: Arya/Fajar)
Tiga siswa SMA Citra Bangsa, Kodingareng saat memasuki gerbang sekolah (Foto: Arya/Fajar)

Bertahun-tahun berlalu, masa-masa itu tak lekang dari ingatan warga Pulau Kodingareng. Termasuk anak-anak, mereka bahkan mengingat yel-yelnya.

Boskalis palukka kassi pangalle doe”. 

“Boskalis palukka kassi pangalle doe”.

Diartikan dari bahasa Makassar ke Indonesia, artinya Boskalis pencuri pasir pengambil uang.

Boskalis, begitu mereka menyebut kapal Queen of the Netherlands milik PT Royal Boskalis itu. Kapal pengisap pasir asal Belanda itu mampu mengangkut 90.000 meter kubik pasir per hari.

Kapal tersebut menambang pasir untuk Proyek Makassar New Port atau MNP. Proyek Strategis Nasional atau PSN yang dimulai peletakan batu pertamanya oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Mei 2015. 

Secara umum, proyek MNP dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama, terdiri dari I-A, I-B, I-C, dan I-D. 

Tahap I-A selesai dan mulai beroperasi pada November 2018. Sementara tahap I-B dan I-C mulai dikerjakan pada 13 Februari 2020. Pembangunan tahap ini yang mengeruk pasir laut di Perairan Spermonde. 

Tahap, I-B menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,66 triliun dan I-C sebesar Rp 2,69 triliun. Sementara I-D dengan total investasi sebesar Rp 6,14 triliun. Masing-masing direncanakan selesai pada akhir 2022.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan meresmikan proyek ini pada Juli 2023. Tapi hingga saat ini, MNP belum diresmikan.

Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis membantah adanya keterlambatan pembangunan proyek. Saat dikonfirmasi pada 20 Desember 2023, ia mengaku MNP telah selesai. Namun sementara direview Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan atau BPKP.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan