Implementasi IPAL di Klinik, Apa Saja Tantangan dan Solusinya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Peningkatan kesadaran akan pentingnya perlindungan lingkungan telah mendorong sektor kesehatan, termasuk klinik, untuk mengadopsi praktik-praktik ramah lingkungan. Salah satu aspek penting dari upaya ini adalah implementasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di klinik. 

Meskipun tujuan dari penggunaan IPAL adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, namun dalam kenyataannya, implementasinya sering kali dihadapkan pada berbagai tantangan yang memerlukan solusi yang tepat. 

Artikel ini akan membahas tantangan-tantangan utama yang dihadapi dalam implementasi IPAL klinik ramah lingkungan, serta solusi-solusi yang dapat diadopsi untuk mengatasi tantangan tersebut.

1. Tantangan-Tantangan dalam Implementasi IPAL di Klinik:

a. Keterbatasan Ruang dan Sumber Daya: Klinik sering kali memiliki keterbatasan ruang dan sumber daya yang membuat sulit untuk memasang IPAL yang memadai. Keterbatasan ini dapat meliputi lahan yang terbatas, biaya instalasi yang tinggi, dan kekurangan tenaga kerja yang terampil.

b. Pengelolaan Limbah Medis: Klinik menghasilkan limbah medis yang berpotensi berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Pengelolaan limbah medis memerlukan perhatian khusus dan sering kali memerlukan teknologi khusus yang tidak selalu terjangkau bagi klinik-klinik kecil.

c. Pemeliharaan dan Operasional: IPAL memerlukan pemeliharaan dan operasional yang teratur untuk memastikan kinerjanya yang optimal. Namun, klinik-klinik sering kali kurang memiliki sumber daya untuk melaksanakan pemeliharaan dan operasional tersebut dengan efektif.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan