Operasi Telerobotik Pertama; Dokter Indonesia Hebat

  • Bagikan
Dr Iqbal Mochtar (Pengurus PB IDI dan Ketua Forum Dokter Peduli Ketahanan Kesehatan Bangsa)

Itulah tiga pihak yang layak mendapat kredit untuk kesuksesan operasi telerobotik jarak jauh ini.

Lantas bagaimana dengan Menkes? Apakah layak juga dapat kredit?

Menkes bisa dapat kredit, bisa juga tidak. Tergantung apa kontribusinya dalam operasi jarak jauh ini. Apakah ia ikut operasi? Apakah ia ikut mengatur teknologi nirkabel yang digunakan? Apakah ia mengatur teknis operasi ini? Tentu tidak. Kalaupun ia dapat layak kredit, ya tentu terkait karena posisinya sebagai Menkes. Bisa dapat kredit karena kebetulan ia Menteri yang urus kesehatan. Itupun bisa disematkan kalau Menkes bersifat konsisten.

Apa maksudnya konsisten? Biasanya, pimpinan adalah penanggung jawab penuh terhadap apa yang terjadi dibawah. Jadi kalau ada kegiatan rumah sakit yang sukses, ia dapat kredit. Demikian pula, kalau ada hal di rumah sakit yang tidak sukses, iapun harus bertanggung jawab. Harus konsisten.

Jangan saat operasi telerobotik berhasil, ia mengklaim kesuksesan. Namun, saat ada dugaan bullying pada rumah sakit vertikal, yang disalahkan adalah PPDS dan justru Dekan FK-nya dinon-aktifkan. Itu namanya tidak konsisten. Inkonsistensi bukan ciri pemimpin yang baik. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan