Penyesalan di Sidang Tipikor, Air Mata Istri Hakim Tumpah

  • Bagikan
Ilustrasi - Palu Hakim (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

"Saya bilang ke Bapak (Mangapul), uang ini tidak bisa kami ambil. Saya akhirnya serahkan ke penyidik," katanya.

Mangapul, yang kini ditahan, mengakui kesalahannya sambil menangis. "Dia bilang, 'Saya khilaf. Saya tidak tenang. Kembalikan semuanya,'" ujar Martha, menirukan pesan suaminya.

Di akhir persidangan, Rita memohon kepada majelis hakim agar memberikan hukuman ringan untuk suaminya yang telah mengabdi sebagai hakim selama 30 tahun.

Ia berharap suaminya bisa menjalani masa pensiun bersama keluarga.

"Mohon kepada Yang Mulia, ringankan hukuman suami saya. Kami ingin kembali berkumpul bersama," ucap Rita dengan suara bergetar.

Ketua majelis hakim Teguh Santoso menegaskan bahwa permohonan tersebut akan dipertimbangkan dalam putusan.

Kasus ini menjadi pelajaran mahal bagi para terdakwa dan keluarganya.

Dari penggeledahan subuh hingga sidang penuh air mata, semua menjadi saksi bisu bagaimana kesalahan kecil bisa menghancurkan kehidupan.

Martha dan Rita kini menjalani hari-hari sulit, namun harapan tetap mereka jaga. Sebuah penyesalan yang terlambat, tetapi mungkin menjadi awal perbaikan di masa depan.

(Muhsin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan