FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pembunuhan yang dilakukan anak bos Prodia cukup menyita perhatian publik. Terlebih belakangan muncul dugaan aksi suap menyuap terhadap penyidik.
Terait isu itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Ade Rahmat Idnal membantah tudingan yang menyebut dirinya menerima uang Rp400 juta dari pihak pemilik Prodia.
"(Terima uang Rp 400 juta, red) Tidak benar, tidak benar,” kata Ade Rahmat, Sabtu (1/2).
Ade Rahmat tidak memungkiri dirinya bertemu pihak pemilik Prodia beberapa waktu lalu.
Menurut Ade Rahmat Idnal, dirinya diminta menghentikan kasus pembunuhan yang dilakukan anak bos Prodia.
“Bertemu saya langsung ada ketika dia memohon untuk di-SP3 kasusnya. Kasusnya, kan, P21," kata Ade Rahmat dilansir jpnn, Senin (3/2).
Meskipun demikian, Ade Rahmat mengaku tidak menerima tawaran uang Rp 400 juta dari pihak bos Prodia.
"Dia menawarkan untuk di-SP3. 'Ada duit, nih. Masih ada duit Rp400 juta, Rp500 juta'. Namun, saya tolak,” ujar Ade Rahmat Idnal.
Ade Rahmat menjelaskan kasus pembunuhan yang dilakukan anak pemilik Prodia tetap dilanjutkan karena dirinya menolak uang Rp400 juta.
Ade Rahmat Idnal mengatakan keputusannya menimbulkan kemarahan. “Karena ada penolakan itu, kasus dilanjutkan. Yang bersangkutan jadi marah-marah. Yang melanjutkan kasus itu justru saya," kata Ade Rahmat Idnal. (fajar)