Polisi Tembak Mati Suporter Sepakbola, Ini Penyebabnya…

FAJAR.CO.ID, NIGERIA – Kabar duka datang dari ranah sepakbola Afrika saat seorang suporter sepakbola di negara Nigeria tewas ditembak saat terjadi keributan penonton dengan aparat kepolisian setempat negara bagian Ebonyi.
Dilansir Diario AS, korban yang teridentifikasi bernama Obinna Igwe ditembak saat terjadi perkelahian yang melibatkan polisi dan tim sepak bola pada hari Kamis di daerah pemerintah Ikwo di wilayah Ebonyi, Nigeria.
Insiden terjadi di akhir Unity Cup, sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh otoritas pemerintah daerah Ikwo di sebuah sekolah menengah perkotaan, antara Ndufu Alike FC dan Ndufu Echara FC.
Selain menewaskan seorang penggemar, dilaporkan Today.ng, dua penggemar sepak bola lainnya mengalami luka tembak dan seorang polisi kritis.
Seorang saksi mata mengatakan insiden tragis itu bermula ketika wasit pada pertandingan itu mengeluarkan kartu merah untuk pemain Ndufu Alike, yang mengakibatkan timnya kebobolan gol.
“Pemain yang diusir itu lalu ke lapangan dan melancarkan serangan ke wasit bersama dengan pemain lain di bangku cadangan,” kata saksi mata yang tak ingin disebut namanya itu.
“Saat mereka menyerang wasit, seorang polisi menembakkan senjata apinya ke udara untuk membubarkan kerumunan. Situasi membuat orang-orang mulai berlari menuju pintu gerbang sekolah, namun seorang petugas polisi lainnya menembaki mereka dan melukai banyak orang. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya.
Sementara juru bicara kepolisian setempat, Loveth Odah mengatakan, petugas terpaksa mengambil langkah tegas saat korban berupaya untuk merebut senapan dari salah seorang anggota polisi.
“Divisi Polisi Ikwo menerima panggilan tertekan bahwa para penggemarnya menyerang wasit dan petugas kami yang dipimpin oleh Petugas Polisi Divisi (DPO) bergegas ke tempat pertandingan,” kata Odah.
“Ketika mereka mencoba menyelamatkan wasit dari serangan fans, para fans meninggalkan wasit dan mulai menyerang petugas kami. Satu orang ditembak saat huru hara karena para penggemar benar-benar siap menyerang kita dengan mempersenjatai diri dengan senjata berbahaya,” ungkapnya.
Meski begitu, Odah mengatakan, seorang perwira yang terlibat dalam penembakan tersebut telah ditangkap dan dijadwalkan menjalani pemeriksaan di ruang pengadilan.
Pihaknya pun mengklaim, situasi sudah bisa dikendalikan dan beberapa petugas polisi dikerahkan untuk mencegah insiden lebih lanjut. (Fajar/pojoksatu)