Hubungan Sopir Angkot dan PKL Tanah Abang Dikabarkan Memanas

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Pedagang Kaki Lima (PKL) dan sopir angkot di Kawasan Tanah Abang nampaknya berseteru setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno menutup Jalan Jati Baru. Sampai akhirnya, para sopir angkot melakukan aksi demonstrasi hingga mogok massal. Sehingga, Sandiaga Uno memperbolehkan sopir angkot beroperasi kembali dan membuka Jalan Jati Baru pada sore hari. Namun, syaratnya adalah para sopir angkot mengikuti program OK Otrip. Di sisi lain tidak ada yang mengetahui hubungan antara sopir angkot dan PKL Tanah Abang. Ternyata mereka tidak sikut-sikutan dalam mencari rejeki di Pasar Terbesar Se-Asia Tenggara itu. Ria, 32, salah seorang PKL mengaku tidak masalah dengan dibukanya kembali Jalan Jati Baru. "Dulu memang di sini angkot pada ngetem, saya saja yang jualan kaki lima susah jalan waktu itu. Bukan susah karena banyak orang. Ada yang ngetem lama terus macet," kata wanita yang menjual baju daster, saat ditemuiJawaPos.com, Selasa (6/2). Menurutnya PKL dan sopir angkot sudah saling tahu tentang para pembeli dan penumpang. Sehingga tidak ada saling sikut. "Mereka yang demo kemarin juga warga sini, yang jualan juga biasa dagang di sini. Jadi kita ngga ada saling sikut kalau pedagang di kasih lahan jualan. Makanya sopir pada demo ke Balai Kota," tuturnya sambil merapikan dagangan. Pasalnya waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB, dan mereka akan tutup. Sementara itu, Acuy, 42, seorang sopir angkot merasa kesepakatan tersebut belum membuahkan hasil yang terlihat. Selain itu, ucap Acuy, sepertinya masyarakat atau pembeli yang pulang dari belanja, belum mengetahui aturan tersebut.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan