Hindari Politik Uang, Akademisi Sarankan Literasi Media Diperkuat

  • Bagikan
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Peran media dalam demokrasi satu bangsa sangat diutamakan, sebagai pengawasan atas penerapan regulasi baik dari penyelenggara demokrasi (Pemilu-red), maupun Pemerintah. Pada Pemilu 2019 ini, peran media sangat berpengaruh dalam menggiring opini publik. Olehnya itu, media diharapkan memberikan pendidikan kepada masyarakat lewat konten-konten pemberitaan. Pasalnya, media saat ini memiliki kepentingan sendiri baik politik, bisnis hingga ideologi media. "Konten berbeda dari media massa ini sesuatu yang lumrah. Media massa juga punya berbeda kepentingan, target dan afeliasi politik. Dan perbedaan itu bisa membuat konten yang berbeda," kata Dosen Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana, Dr. Syaifuddin dalam diskusi publik pada, Kamis (18/3). Menurut Syaifuddin, demokrasi Indonesia mulai dirusaki dengan tindakan politik uang oleh oknum politik. Untuk itu, perlu adanya literasi media untuk menggerakan masyarakat melawan tindakan-tindakan politik uang yang terus merusaki Pemilu. "Money politik, perlu literasi media untuk digerakan, baik aktivis politik maupun media. Di negara maju, dari semua pihak ikut memajukan literasi media, kita tidak bisa bebankan kepada media saja, tapi perlu kita kontribusi dalam literasi media," ucap Syaifuddin. "Kita harus memberikan wawasan baik buat masyarakat dalam menggunakan, atau menanggapi media, baik media massa maupun media sosial," tutupnya. (RGR/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan