Kebakaran Hebat, Mulkin Deng Sirua Meninggal Setelah Berhasil Selamatkan Istri dan Anak

  • Bagikan
Terlihat pula warga setempat berupaya menyiram bagian atap masjid agar tidak panas. Beberapa warga pun memotong kabel, agar api tidak menjalar melalui kabel. Pengurus Masjid Al-Hidayah Umar, 50, mengaku saat itu ia hendak menjalankan salat isya. Namun tiba-tiba saja, terdengar suara dari arah belakang yang berteriak kebakaran.
PADI: Siapa Aktor Utama Kerusuhan 21-22 Mei?
“Sekitar pukul 19.40 WITA, pas mau salat isya. Sudah maju ke depan, sudah mau bilang Allahu Akbar, di belakang ada yang teriak kebakaran. Jadi saya lihat ke belakang, sudah tidak ada orang. Jadi sampai sekarang, tidak ada salat, Astaghfirullah,” tuturnya. Sementara, Staf Mako PMK Kampung Satu, Eko Mahrudin mengatakan, armada PMK Tarakan yang berjumlah tujuh unit, terdiri dari dua mobil fire dan lima mobil suplai melakukan upaya pemadaman api. Awalnya petugas menerima laporan sekitar pukul 20.00 WITA. Saat itu, api sudah merembes dan kian membesar. “Kami tadi stand by di Mako dan dapat informasi dari teman-teman yang ada di Sektor Tarakan Utara,” terangnya.
Tudingan Aparat Tak Netral, Yusril Mengaku Sulit Hadirkan Saksi
Saat petugas PMK di Sektor Utara menerima laporan, langsung menuju ke lokasi kejadian. Melihat api yang sudah membesar, akhirnya meminta bantuan dari Mako PMK Kampung Satu. Sebanyak 30 personel gabungan yang diturunkan dalam upaya memadamkan api ini. “Termasuk yang di barat, yang tidak piket ikut turun. Kalau yang piket, tetap stand by di kota,” terangnya. Untuk diketahui, sebanyak 42 rumah yang habis terbakar. Termasuk rumah warga, kios pembelian udang dan kepiting, serta rumah sewa.
Dana Pembelian Senjata, Mayjen Kivlan-Habil Dikonfrontasi
Ia mengaku kesulitan dalam memadamkan api. Termasuk keterbatasan armada suplai yang kapasitasnya hanya 5 ton. Belum lagi sumber api yang diduga berasal dari ujung pesisir dan merembes ke daratan, sehingga sulit dipadamkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan