Pengamat: Tak Jadi Menteri, AHY Lebih Leluasa Bermanuver untuk 2024 Kader Golkar Tak Pede Bertarung di Pilkada Gowa Ahmad Muzani Sebut Tak Masalah Gerindra Oposisi“Karena saya kira MPR itu lebih guyub ya. Orang sudah tidak tersekat jadi ini partai oposisi ini koalisi pemerintah,” ungkapnya. Diketahui, saat ini sudah ada beberapa partai yang membidik kursi Ketua MPR periode mendatang. Mulai dari Partai Golkar, PKB, Nasdem hingga Partai Gerindra. Adapun paket itu nantinya akan diisi oleh kader partai yang lolos ke DPR. Setelah itu nantinya anggota dewan memilih paket tersebut. Memilih komposisi paket A, atau B untuk bisa menjadi pimpinan MPR. Diprediksi, jumlah pimpinan MPR ke depan sesuai dengan UU MD3 kembali menjadi 5 orang. Karena sebelumnya ada usulan bahwa pimpinan MPR ditambah menjadi 10 orang sehingga bisa mengakomodir pihak oposisi.
Pimpinan MPR Banyak Diperebutkan Elite Parpol

Misalnya menurut Hedrawan ada fraksi partai yang sekarang di koalisi pemerintah, bergabung dengan paket pimpinan MPR yang dimotori Gerindra.
Ataupun sebaliknya ada partai yang sebelumnya berada di koalisi oposisi kemudian bergabung dengan paket pimpinan yang dimotori PDIP.
“Contoh, PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, terus satu DPD, misalnya PPP ditinggal misalnya, karena yang paling kecil 19 kursi kan. terus kemudian disambut pihak gerindra, PKS, Pan Demokrat,” tuturnya.
Hendrawan menambahkan, paket pimpinan MPR juga dinamis. Tidak hanya mengakomodir kepentingan koalisi Jokowi-Ma’ruf Amin saja. Melainkan partai-parai lain juga diberikan kesempatan untuk bisa menempati kursi pimpinan MPR.