Final Piala Indonesia, Polres Maros Kerahkan 125 Personelnya dan di Makassar Digelar Dialog PSM Juara Calon Pimpinan KPK Tak Patuh Lapor LHKP Berjumlah 13 Orang Berharap TMMD Berikutnya Menyentuh Desa Pinggiran Berharap TMMD Berikutnya Menyentuh Desa Pinggiran Warga Senang Dilibatkan di TMMD, TNI Merasa TerbantuIjtimak Ulama IV sendiri berlangsung di Hotel Lorin, Sentul, Jawa Barat, Senin (5/8). Dibuka Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. Sejumlah ulama seperti Ketua Umum PA 212, Slamet Maarif, Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak dan Ketua Umum FPI, Sobri Lubis telah berada di lokasi. Saat ini, acara Ijtimak Ulama dan Tokoh IV tengah berlangsung. Acara dimulai pukul 09.15 WIB, tertutup untuk awak media. Setelah acara selesai diselenggarakan, panitia menyediakan waktu bagi ulama menggelar keterangan resmi kepada awak media. Penanggung jawab Ijtimak Ulama dan Tokoh IV, Yusuf Muhammad Martak menyebutkan, Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab membuka langsung acara di Hotel Lorin. Rizieq membuka acara melalui rekaman suara yang dikirim dari Mekah. (jpnn)
FPI, GNPF Ulama dan PA 212 Kembali ke Khitah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ijtimak Ulama IV akhirnya selesai dilakukan. Salah satu poin kesepakatan memutuskan GNPF Ulama, Front Pembela Islam FPI, dan Persatuan Alumni (PA) 212 kembali ke khitah.
Acara Ijtimak Ulama IV tidak berbicara tentang politik praktis. Terbukti, acara itu tidak memutuskan bahwa sejumlah organisasi Islam perlu bergabung menjadi satu untuk membentuk partai politik.
Penanggung jawab acara Ijtimak Ulama dan Tokoh IV, Yusuf Martak menyebut urusan politik praktis sudah selesai. Dari situ, ulama dan tokoh kembali ke khitah yakni berjuang untuk umat.
"Jadi kerja politik telah selesai. Ijtimak kembali kepada khitah yaitu memperjungkan kepentingan umat serta kedaulatan NKRI," ucap Yusuf Martak ditemui setelah mengikuti acara Ijtimak Ulama dan Tokoh IV di Hotel Lorin, Sentul, Jawa Barat, Senin (5/8).
Lebih lanjut, Yusuf menerangkan, tidak ada niatan dari peserta Ijtimak Ulama dan Tokoh IV untuk membuat partai politik. GNPF Ulama, FPI, dan PA 212 tidak akan melebur satu menjadi partai.
"Habib, tokoh-tokoh nasional belum berpikir untuk menjadikan sebuah organisasi politik. Jadi GNPF Ulama tetap GNPF Ulama. FPI tetap FPI dan PA 212 tetap PA 212," ungkap Yusuf Martak.
Sebelumnya, musyawarah yang dilakukan di dalam acara Ijtimak Ulama dan Tokoh IV, menghasilkan delapan poin putusan.
Beberapa poin yang dihasilkan antara lain, penolakan terhadap kekuasaan yang berdiri atas kecurangan dan pemulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.