Sekretaris Umum Dewan Masjid Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Hasid Hasan Palogai mengatakan menyikapi situasi yang ada, ia mengajak semua elemen bangsa untuk bergerak bersama-sama. Selama seminggu ini timnya sudah berada di Natuna. Ini merupakan agenda tindak lanjut.
Sebelum ada masalah ini, kata dia, mereka sudah mengerahkan masyarakat nelayan dan aparat-aparat yang menjadi penjaga utama di daerah sana.
" Kita ingin memastikan semua elemen bangsa menunjukkan wibawa negara kita baik dari bantuan dana, tulisan-tulisan, tenaga, dan lainnya.” ajaknya.
Seperti yang diketahui, telah terjadi pelanggaran kapal-kapal Cina di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia. Laut Natuna selama puluhan tahun masuk wilayah Indonesia yang ditetapkan oleh United Nations Convention for the Law of the Sea (UNCLOS) pada 1982.
Situasi di perairan Natuna memanas akibat kapal-kapal China berlayar di wilayah tersebut. Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah melayangkan nota protes, namun China mengklaim kawasan itu masih termasuk kawasan jalur nelayan tradisionalnya sejak dulu. (wis/fajar)