FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Penyelenggara London Book Fair International Excellence Awards telah mengumumkan bahwa dari 29 negara yang terlibat tahun ini, Makassar International Writers Festival (MIWF) masuk dalam daftar pendek yang akan meraih penghargaan dalam kategori The Literary Festival Award di London Book Fair.
MIWF merupakan program tahunan Rumata ArtSpace yang diadakan sejak 2011 sebagai kontribusi untuk mendorong apresiasi sastra dan minat baca secara luas, dengan titik berat pada pengembangan dan kerja sama di Indonesia Timur.
Tahun ini merupakan tahun kedua MIWF secara beruntun terpilih sebagai nominator dalam ajang yang sama. Ada dua festival nominator lain yakni, Festival of World Literature dari Kroasia dan Frankfurt liest ein Buch dari Jerman.
Perhelatan London Book Fair akan berlangsung tanggal 10-12 Maret 2020, sementara pengumuman dan resepsi International Excellence Award London Book Fair 2020 akan diadakan di tanggal 10 Maret mendatang.
Bagaimana pun hasilnya, dalam rangka menyambut satu dekade Makassar International Writers Festival (MIWF) 2020 yang akan berlangsung tanggal 24-27 Juni mendatang, tentu hal ini menjadi kado sekaligus penghormatan yang mendalam bagi seluruh volunteer, pendukung dan sahabat MIWF yang setiap tahun berkumpul dan merayakan sastra dan literasi.
“Senang dan bangga bahwa MIWF kembali menjadi finalis di kompetisi International Excellence Award, London Book Fair 2020," ujar Lily Yulianti Farid, Direktur Makassar International Writers Festival (MIWF).
Bagi Lily, salah satu kekuatan hingga bisa masuk tiga besar selama dua tahun berturut-turut terletak pada kemampuan memperkenalkan gagasan-gagasan yang kuat, serta kemampuan menjunjung nilai dan etika dalam penyelenggaraan festival.
"MIWF digerakkan oleh orang-orang biasa yang didominasi oleh anak-anak muda, serta mengandalkan kerja lintas generasi yang independen dan dinamis serta berani menolak kerja sama dengan pihak yang dinilai tidak transparan dalam pengelolaan anggaran atau yang merusak alam. Dengan keteguhan sikap ini, MIWF tidak lagi sekadar menjadi tempat merayakan sastra dan mendorong minat baca, melainkan menjadi senjata utama melawan kecurangan, sikap manipulatif, korupsi dan berperan menjaga demokrasi, merawat keragaman, keadilan dan lingkungan. Terima kasih untuk para relawan dan mitra MIWF yang telah berjalan dan berjuang bersama," tuturnya.
Jack Thomas, selaku Direktur pameran London Book Fair seperti dilansir dalam Publishing Perspectives, juga menyoroti soal industri buku global, desa global, keunggulan global, serta dampaknya di seluruh dunia. Selain menyatakan puas dengan kualitas dan variatifnya negara yang terlibat tahun ini, secara kuantitas, tahun ini merupakan rekor dalam sejarah London Book Fair. (rls-ham)