Namun saat ini, lanjutnya di Indonesia tepatnya di Depok kasus ini sudah mulai muncul. Sehingga pihaknya mulai meningkatkan pengawasan terhadap penumpang domestik. Khusunya yang tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Meski demikian ia meminta agar seluruh masyarakat harusnya tidak perlu cemas dengan virus ini. Sebab virus ini akan mengenai orang-orang yang daya tubuhnya sedang menurun.
"Yang intinya juga jika sedang sakit sebaiknya menggunakan masker agar tak menularkan ke penumpang lainnya dan memeriksakan diri," jelasnya.
Lebih lanjut kata Darmawali, sebagai bentuk kewaspadaan, pihaknya berencana akan memasang thermal scanner di area terminal kedatangan penumpang domestik.
"Jadi tidak hanya pemasangan Thermal Scanner di pintu kedatangan domestik, tapi kita dibantu pihak bandara dengan menyediakan hand sanitizer di setiap sudut ruangan bandara," jelasnya.
Sedangkan bagi para pengguna jasa bandara yang ingin mengetahui tentang dampak dari virus korona ini, dia juga mengatakan jika pihak KKP telah menyediakan 2 orang petugas di corner kesehatan bandara.
"Bagi penumpang domestik yang ingin mengetahui tentang virus korona ini bisa menanyakannnya langsung ke petugas yang ada. Mereka akan menjelaskan mengenai virus ini dan bagaimana upaya pencegahannya," jelasnya
Terpisah Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah V Makassar, Baitul Ihwan mengatakan dengan terjangkitnya dua orang warga di Depok artinya Indonesia menjadi bagian 21 negara yang terpapar virus korona.
Olehnya itu pihaknya segera melakukan langkah cepat dengan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti PT Angkasa Pura I, KKP, dan Dinkes Provinsi.