Tuntutan ini jelas diharamkan bagi yang muslim yang berpuasa jima' (berhubungan badan) di siang hari. Artinya ada hukuman bagi yang melanggar.
"Menurut syariat Islam hukumannya bagi yang melanggar adalah membebaskan budak (jika ada). Jika tidak ada maka wajib baginya puasa dua bulan berturut-turut. Dan jika tidak bisa puasa dua bulan berturut-turut maka wajib baginya memberi makan kepada fakir miskin sebanyak 60 orang masing-masing setiap satu orang diberikan minimal 1 mud," papar Ustad Zulkifli saat dihubungi Fajar.co.id, Kamis (30/4/2020).
Selepas bersetubuh diwajibkan bagi seorang muslim yang berhadas besar untuk menyucikan diri dengan mandi junub. Lantas kapan waktu yang dianjurkan untuk mandi wajib setelah berhubungan badan? Apakah mandi di siang hari menggugurkan puasa?
Di dalam kitab Bulughul Marom karangan Al Imam Al Hafidz ibnu Hajar Al Atsqolani, diriwayatkan dari Aisyah bahwa baginda Rasulullah pernah mandi junub di pagi hari dan beliau berpuasa.
Dijelaskan Ustad Zulkifli, mandi junub di siang hari tidak serta merta menggugurkan puasa. Artinya puasanya tetap sah. Tapi lebih afdhal mandi junub sebelum azan subuh.
"Usahakan sebelum subuh ya, karena mandi besar harus merata air ke semua badan ditakutkan ada yang masuk di lubang jauf," terang da'i muda ini.
"Tapi kalau mandi junub setelah subuh sah saja silahkan lanjutkan puasanya. Tapi ada yang harus diperhatikan, jika batal puasa kita, maka wajib bagi kita tetap menahan diri dari makan dan minum sampai gurubis syamsi (terbenam matahari)," pungkasnya. (endra/fajar)