Puluhan Ribu Satwa juga Butuh Bantuan di Masa Pandemi

  • Bagikan

Kebun Binatang Kewalahan Gelontorkan Ratusan Juta Rupiah Per Bulan

Untuk bisa bertahan, sejumlah kebun binatang melakukan penyesuaian terhadap manajemen pakan satwa. Mulai dari menyiapkan substitusi, mengurangi porsi, sampai menerapkan ”puasa Daud”.

CHARINA MARIETASARI, Surabaya – SHABRINA PARAMACITRA, Malang

BERI para harimau penghuni berbagai kebun binatang ponsel, mungkin ini yang akan jadi bahan obrolan rutin mereka.

"Makan apa, Bro, hari ini?”

"Daging, Bro… banyakan daging ayamnya tapiii…”

"Samaaa. Situ beruntung masih tiap hari makannya.”

"Tiap hari dari Hongkong, sehari makan sehari tidak, Brooo…”

Hari-hari ini pandemi Covid-19 memang buldoser yang menggilas semuanya.

”Rantai makanan” para penghuni kebun binatang termasuk yang remuk karenanya.

Tersebab orang-orang diminta menjauh dari kerumunan, destinasi wisata seperti kebun binatang pun harus menutup pintu sejak Maret lalu. Padahal, tiket masuk adalah sumber pendapatan utama.

Buntutnya jelas, dilakukanlah penyesuaian terhadap manajemen pakan satwa. Mulai dari substitusi, pengurangan porsi, hingga seperti yang dibicarakan dua ”bro” tadi: jatah makan direduksi.

”Pendapatan dari tiket masuk itu mencapai 80 persen dari total pemasukan. Jadi, sangat berpengaruh ketika kami harus tutup dalam jangka waktu yang lama seperti sekarang,” kata Humas dan Promosi Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) Sulhan Syafi’i kepada Jawa Pos pekan lalu.

Ambil contoh di Kebun Binatang Bandung tempat Sulhan bekerja sebagai marketing communication. Mereka kini hanya mengandalkan tabungan perusahaan untuk membeli pakan hewan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan