FAJAR.CO.ID,MAKASSAR-- Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Makassar Hj. Nunung Dasniar menyoroti semrawutnya pendataan dan distribusi bantuan sosial yang dilakukan Pemerintah Kota Makassar sehingga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak berjalan efektif.
PSBB Makassar tinggal sehari lagi akan berakhir, Nunung melihat tujuan dari aturan ini tidak tepat guna karena pemerintah kota tidak mampu mensosialisasikan dengan baik mengenai PSBB, sehingga banyak warga yang tidak disiplin menjalaninya.
"Semrawutnya pendataan dan distribusi bantuan sosial membuat masyarakat merasa tidak terjamin hidupnya selama tinggal di rumah, sehingga lebih memilih tetap keluar rumah," kata Nunung Dasniar, Selasa (5/5/2020) malam.
Legislator Partai Gerindra itu beranggapan penanganan wabah pandemi Covid-19 ini harus dikerjakan dengan gotong royong, melibatkan semua elemen masyarakat.
Namun menurut Nunung, hal itu tidak dilakukan pemerintah kota Makassar. Ia menilai Pemkot ingin jalan sendiri tanpa melibatkan unsur lain.
"Pemerintah kota terkesan tidak maksimal dalam pelibatan-pelibatan unsur lain, jadi terkesan ingin jalan sendiri, padahal pendemik ini harusnya kan dihadapi bersama," tegas Nunung.
Nunung menyarankan jika PSBB ini diperpanjang, Pemkot seharusnya merangkul semua unsur masyarakat turun bersama, memiliki kesadaran bersama melawan wabah ini.
"Semua unsur harus memiliki kesadaran untuk bergerak bersama melawan wabah ini, tapi pemerintah gagal membangun kesadaran ini," pungkas Nunung.
Tak berbeda seperti yang diungkapkan politisi PDIP Anton Paul Goni. Dikatakan, Pemkot tidak siap dalam berlakukan PSBB. Buktinya dalam hal pendistribusian bahan pokok saja masih carut marut.
"Sampai saat ini belum ada kejelasan berapa yang sudah disalurkan dari 60 ribu paket," ungkap Anton.
Ia pun mendesak Pemkot melakukan evaluasi mendalam jika aturan PSBB akan diperpanjang. Jangan terburu-buru sebelum segala sesuatunya dibereskan.
"Kalau begini, lebih baik jangan diperpanjang, mundur selangkah untuk persiapan hal-hal yang diperlukan seperti yang diterapkan di Kabupaten Gowa. Harusnya distribusikan dulu sembako secara merata baru melaksanakan PSBB dengan begitu masyarakat pasti akan patuh," imbuhnya. (endra/fajar)