FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pandemi Covid-19 membuat sektor transportasi terdampak. Termasuk bus rapid transit (BRT) Mamminasata yang disetop beroperasi.
Manager Usaha Perum Damri Cabang Makassar, Misran Hakim mengatakan saat ini memang sisa satu rute atau koridor BRT yang berjalan. Hanya rute Bandara-Balaikota. Namun saat ini juga diputuskan disetop sementara.
"Armadanya diparkir. Sulit juga kalau dipaksakan karena pandemi. Kita ikuti anjuran pemerintah. Apalagi Bandara juga tutup. Tidak ada calon penumpang," ungkapnya.
Penghentian operasi ini disebutnya juga akan membantu kondisi keuangan. Selama ini, armada BRT hanya menyumbang kerugian. Tak pernah untung.
"Sehari hanya bisa dapat pemasukan Rp20 ribu. Sementara pengeluaran di kisaran Rp400 ribu-Rp500 ribu. Sejak 2015 itu merugi Rp2 miliar pertahun," jelasnya.
Kata dia, subsidi yang selalu dijanjikan pemerintah baik pusat maupun daerah tidak pernah terwujud. Padahal di daerah lain, sektor transportasi massal mendapat suntikan subsidi. Menurutnya, subsidi sangat dibutuhkan untuk pengoperasian BRT.
"Apalagi budaya kita belum mendukung transportasi massal. Masih tinggi gengsi memakai kendaraan pribadi. Ini yang sulit. Sekarang 23 armada BRT kita parkir. Kalau tidak ada subsidi kedepan rasanya program ini sulit lagi berjalan," keluhnya. (fik)