FAJAR.CO.ID, MINNEAPOLIS-- Nasib nahas dialami George Floyd, pria kulit hitam di Amerika Serikat yang tewas ditangan empat polisi dalam penangkapan. Floyd diduga menggunakan uang palsu saat berbelanja lalu ditangkap dengan cara yang brutal. Dia tewas dengan cara diinjak oleh polisi dengan lutut di bagian leher Floyd hingga kehabisan napas.
Dilansir dari New York Times, Jumat (29/5), sosoknya selama ini dikenal sebagai orang yang cinta keluarga. Floyd dibesarkan di Houston dan merupakan bintang olahraga sekolah menengah. Floyd tinggal di St. Louis Park, pinggiran Minneapolis. Dia dinyatakan meninggal pada jam 9:25 malam Senin (25/5) di Pusat Medis Kabupaten Hennepin.
Dia dibesarkan di Houston, di lingkungan kulit hitam bagian selatan pusat kota. Dia dibesarkan di sebuah rumah bersama saudara-saudaranya dan dua sepupunya, Shareeduh Tate dan Tera Brown.
Seorang reporter untuk stasiun televisi Houston memposting klip video di Twitter saat Floyd mencetak gol di pertandingan sepak bola sekolah menengah hampir 30 tahun yang lalu. Dia bergabung dalam tim Sekolah Menengah Jack Yates. Dan klip itu menunjukkan Floyd melompat untuk menangkap umpan di zona akhir selama pertandingan 1992 di Stadion Delmar di Houston.
Floyd lulus dari Yates High pada tahun 1993, di distrik sekolah Houston. Sahabatnya, Cyril N. White, 45, mengatakan bahwa dia mengenal Floyd ketika mereka berdua adalah atlet sekolah menengah yang bermain bola basket. Keduanya menerima beasiswa untuk bermain di kampus. Floyd melanjutkan pendidikan ke community college di Florida.