Video berdurasi 12 menit 35 detik itu beredar di jagat media sosial, namun lelaki tersebut sudah menghapus dan meminta maaf.
"Dia sudah hapus postingannya kemudian dia bikin video baru tentang permohonan maaf akibat dari postingan sebelumnya. Dia sudah mengaku sudah salah memposting itu," sambungnya.
"Sudah clear. Dia miskomunikasi terhadap layanan RS. Dia mengunggah kemudian tadi sore datang ke RS dan melakukan permintaan maaf," tambahnya.
Wisnu menambahkan pelayanan yang diberikan kepada pihak pasien keluarga telah sesuai protap yang berlaku di RSUD Daya.
Namun, pihak keluarga merasa tidak dilayani dengan baik. Sehingga ia mengunggah video tersebut.
Sebelumnya, video Dedy mengamuk di sebuah ruangan rumah sakit dan melontarkan kekesalannya kepada manajemen RSUD Daya beberapa jam yang lalu melalui media sosial.
Dalam video itu tampak mereka sedang marah-marah dan melontarkan cacian kepada manajemen rumah sakit.
"Saya warga Daya, Kelurahan Daya, Kecamatan Biringkanaya. Saya di sini mengadu masalah pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah Daya. Jadi saya sampaikan di RS Daya, bahaya kalau orang meninggal di RS Daya, kalau hari Sabtu atau Minggu tidak dilayani," ujar pria tersebut.
Dedy mengatakan, pasien yang meninggal dunia tidak mendapatkan keterangan rekam jejak medis setelah di rawat di RS setempat. Padahal, jenazah butuh administrasi itu untuk dikirim menggunakan pesawat ke luar daerah. (ikbal/fajar)