Dia menyebut akan saling melengkapi satu sama lain. ”Kalau dalam bahasa Jawa ada Tut Wuri Handayani, yang muda di depan ada pendorong pemberi semangat. Ada Pak Armuji di sana,” ujar Eri.
Eri berjanji menjaga kepercayaan DPP PDIP. Lewat kerja keras. Melanjutkan pembangunan Surabaya. “Bekerja untuk wong cilik. Seperti pemimpin sebelumnya. Pak Bambang D.H. dan Ibu Tri Rismaharini,” terangnya.
Menurut dia, platform perjuangan PDIP segaris dengan program pemkot selama ini. Yaitu, menyejahterakan seluruh warga. Pemkot memberikan permakanan. Ikut memperhatikan kader posyandu dan kader lingkungan. “Ini menunjukkan pemkot berpihak pada wong cilik,” tegasnya.
Di masa pandemi, pemkot tidak berdiam diri. Namun, ikut hadir meringankan beban warga. Dengan cara menggalakkan langkah preventif, promotif, serta kuratif. Agar virus korona tidak semakin merebak. Perekonomian juga menjadi perhatian. Pemkot membantu warga. Lewat pemberian bantuan sosial berupa sembako.
Lantas apa program kerja yang harus dilanjutkan? Menurut dia, pembangunan Surabaya tidak bisa berhenti. Contohnya, pembangunan JLLT dan JLLB.
Pengerjaan dua akses tersebut harus berjalan. Program sosial juga menempati posisi penting. Pria 43 tahun itu berfokus menuntaskan sejumlah persoalan. Antara lain, pengangguran, menekan angka putus sekolah, serta menanggulangi kemiskinan.
Eri juga menyatakan sudah mengajukan surat pengunduran diri dari jabatannya di pemkot. ’’Hari ini juga saya sampaikan juga ke Bu Risma dan DPRD. Insya Allah mulai besok sudah tidak berkantor di pemkot,” jelas Eri.