FAJAR.CO.ID -- Dunia global tengah berperang menghadapi pandemi Covid-19. Begitu juga dengan Indonesia. Pemerintah sedari awal mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap jenis penyakit ini.
Mematuhi protokol kesehatan menjadi salah satu instrumen untuk mencegah penyebaran luasan virus ini. Karena itu dibutuhkan kerja sama dengan pemerintah daerah, termasuk di Kabupaten Tana Toraja.
Sejauh ini, kinerja Pemerintahan Kabupaten Tana Toraja dalam menangani penyebaran wabah Covid-19, terbilang baik. Sebanyak 72,50 persen masyarakat merasa sangat puas dan puas. Sedangkan 23,25 persen tidak puas dan sangat tidak puas. Hanya, 4,25 persen tidak tahu atau tidak menjawab.
"Kinerja pemerintah dalam menangani penyebaran Covid-19 terbilang baik. Hanya 23,25 persen masyarakat di Tana Toraja merasa tidak puas dan sangat tidak puas," ungkap Dian Permata, Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (INSIS), di Jakarta, Senin, 26 Oktober 2020.
Alumnus University Sains Malaysia (USM) itu melanjutkan, penyebaran wabah Covid-19 tidak hanya mengancam soal kesehatan masyarakat. Namun juga mengancam kesehatan pendapatan masyarakat juga. Lantaran masyarakat mengurangi aktivitas luar rumah dan lainnya.
Akibatnya, 82 persen masyarakat di Tana Toraja mengaku dampak pandemi ini berpengaruh dan sangat berpengaruh terhadap kesehatan ekonomi mereka. Sebanyak 17,75 persen mengaku tidak berpengaruh dan sangat tidak berpengaruh. Dan 0,25 persen menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Karena itulah, pemerintah pusat dan tentu saja pemerintah daerah menyalurkan sejumlah bantuan untuk membantu mengurangi beban masyarakat dalam menghadapi dampak penyebaran Covid-19. Sebut saja seperti bantuan sosial atau sejenis bantuan langsung tunai atau lainnya.
"74,75 persen mengaku pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Sedangkan 25,25 persen mengaku belum pernah mendapatkan bantuan. Ini menjadi pekerjaan dan tantangan pemerintah dalam menyelesaikan soal bantuan tersebut," tutur Dian.
Kata Dian, Anggota Tim Pakar Pemerintah UU 7/2017 tentang Pemilu itu, tingkat kepuasan masyarakat Tana Toraja berbanding lurus dengan tingkat kepuasan sejumlah pelayanan yang disajikan pemerintah daerah. Di bidang kesehatan, 94,50 persen masyarakat menilai pelayanan sangat baik dan baik.
Di bidang pendidikan, 91.50 persen mengaku sangat baik dan baik. Pelayanan publik 91,25 persen mengaku sangat baik dan baik. Di bidang ekonomi kerakyatan, 74,25 persen mengaku sangat baik dan baik.
"Praktis yang menjadi titik krusial soal penyedian air minum. Soalnya, hanya 50,25 persen mengaku sangat baik dan baik, 26 persennya mengaku penyediaan layanan ini tidak baik dan sangat tidak baik," urai Dian. (*/far)