FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Insitut Bisnis dan Keuangan (IBK) Nitro kini dipimpin rektor baru, Moh Hatta Alwi Hamu. Visinya menjadikan Nitro pusat pendidikan bisnis dan perbankan.
Prosesi pelantikannya berlangsung di Ballroom Edelweis Unifa-Nitro, Jl Abdurrahman Basalamah, Rabu, (27/1/2020) hari ini. Ia menjabat sebagai rektor periode 2021-2025 menggantikan Prof Marsuki DEA yang kini menjadi Komisaris Independen di Bank Sulselbar.
Sejumlah program pun sudah ia siapkan untuk mengembangkan eks sekolah tinggi ilmu manajemen (STIM) itu. Salah satunya mendorong IBK Nitro menjadi pusat pendidikan bisnis dan perbankan yang berbasis teknologi.
“Dalam menjalankan visi itu ada tiga hal itu, yaitu penguatan tridarma perguruan tinggi. Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat akan jadi fokus kita nanti,” ujar dia.
Hatta memaparkan, di masa kepemimpinannya ia akan mendorong mahasiswa memiliki kepribadian yang unggul. Penekanannya pada pembentukan karakter yang dimulai dari iman dan takwa.
“Apalagi ada kebijakan Kemendikbud membolehkan kampus membuat kurikulum sesuai kebutuhan pasar. Inilah salah satu penerapan kampus merdeka dan merdeka belajar nanti,” terangnya.
Ketua DPD Masyarakat Sadar Wisata (Masata) Sulsel itu juga akan mendorong dosen untuk aktif melakukan penelitian. Tidak hanya itu, mereka juga diwajibkan mengimplementasikan hasilnya kepada masyarakat.
Dari sisi pengabdian, pria kelahiran Ujungpandang, 20 Desember 1975 itu akan membangun desa binaan untuk menumbuhkan ekonomi kreatif di wilayahnya. “Kalau bisa kita perhadapkan kegiatan usaha di desa dan dipertemukan dengan bank yang mau membiayai,” sambungnya.
Sepak terjang Hatta di dunia pendidikan memang sudah matang. Sejak 2000 lalu, ia sudah menjadi Anggota Badan Pengawas Harian Akademi Pariwisata Fajar (sebelum merger jadi Unifa). Kemudian pada 2002 ia menjadi Asisten Direktur Akademi Pariwisata Fajar dan naik menjadi direktur pada 2006 lalu.
“Setelah beberapa kampus bergabung menjadi satu yaitu Unifa, saya dipercaya lagi menjadi sekretaris rektor pertama yang saat itu dijabat Prof Halide,” kenangnya.
Itulah yang menjadi salah satu ukuran mengapa ia diamanahkan memimpin IBK Nitro. Proses demokrasi telah ia lalui di Yayasan Pendidikan Fajar Ujungpandang (YPFUP). “Nama saya diusulkan oleh senat,” kata dia.
Rektor IBK Nitro sebelumnya, Prof Marsuki DEA mengungkapkan, rektor yang menggantikan dirinya adalah figur yang tepat dan mumpuni. Meski masih muda, Hatta dinilai punya kapasitas yang matang.
“Dia mempunyai kapasitas yang cukup secara keilmuan, dan pribadi yang mempunyai leadership untuk memimpin lembaga pendidikan, utamanya Nitro yang memerlukan energi baru seorang milenial,” ungkap Marsuki.
Dia menilai ke depan memang diperlukan pemimpin yang paham tentang industri atau dunia kerja yang berbasis milenial. Sebab, bisa mendorong praktik sistwm informasi digital dalam dunia kerja.
“Dengan kepemimpinan rektor yang baru ini saya percaya harapan untuk menjadikan Nitro sebagai perguruan tinggi yang unggul di bidang perbankan dan keuangan berbasis digital di KTI bisa terwujud,” harapnya.
Marsuki juga berharap segala program yang bisa mendorong pemgembangan IBK Nitro bisa terus dipertahankan. Termasuk kerja sama dengan mitra yang sudah terjalin selama ini.
“Utamanya dalam pengajaran, PKL atau KKLP, termasuk kerja sama ilmiah, seminar dan penelitian. Semoga pemimpin yang baru dapat merealisasikan kerja sama dengan perguruan tinggi asing yang sebelumnya sudah dijajaki,” tandasnya.(isman/fajar)