FAJAR.CO.ID, MAMUJU --Gempa magnitudo (M) 6,2 yang terjadi pada 15 Januari 2021 masih menyisakan dampak terhadap masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar). Ribuan warga di Kabupaten Mamuju dan Majene masih mengungsi hingga hari ini.
Dilansir dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sebanyak 8.658 warga tercatat mengungsi di dua kabupaten yang tersebar di 53 titik.
Data BNPB per 15 Maret 2021, sebanyak 7.885 warga Mamuju mengungsi di 48 titik pos pengungsian. Sedangkan di Kabupaten Majene, sebanyak 773 warga mengungsi di 5 titik. Kabupaten lain, Poliwali Mandar tidak ada lagi pengungsian.
Warga Poliwali Mandar yang juga merasakan guncangan gempa sempat melakukan pengungsian pascagempa namun mereka telah kembali ke rumah masing-masing.
"Pemerintah pusat dan daerah terus memberikan dukungan terhadap mereka yang berada di pos-pos pengungsian. Pemerintah daerah memprioritaskan penanganan pascagempa pada beberapa sektor, seperti pemerintahan, ekonomi, kesehatan, pelayanan fasilitas umum dan sosial dan transportasi antar daerah," terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan resminya, Senin (15/3/2021).
Selain itu, pemerintah daerah juga terus berupaya untuk membuka daerah-daerah yang terisolir. Sebanyak 4 desa di Kabupaten Majene yang sebelumnya terisolir telah berhasil dibuka kembali, sedangkan 1 desa lain baru dapat dilalui roda dua. Sedangkan di Kabupaten Mamuju, dua desa masih terisolir dan satu desa telah dapat diakses.