Harga Cabai Bak “Emas Merah”, Petani Jaga Lahan 24 Jam

  • Bagikan

Nah, setelah merekam aksi ketiga tersebut, baru Cindira menegur. Saat ditegur, si ibu terlihat pasrah dan mengakui perbuatannya. Seluruh pedagang juga ikut menceramahi ibu tersebut. Kemudian, dia mengeluarkan tasnya dan mengembalikan seluruh cabai rawit yang sudah dikeruk. ”Tidak mengatakan apa-apa, langsung pergi meninggalkan pasar,” ucapnya.

Cindira juga sudah memaafkan perbuatan perempuan tersebut meski telah mencuri 2 kilogram cabai rawit dagangannya. Dia memilih tidak melapor kepada polisi dan menghapus video yang diunggahnya di Facebook yang awalnya dimaksudkan untuk memberi efek jera. ”Saya sudah ikhlas. Mungkin ibu itu sangat butuh cabai untuk memasak dan pasti juga punya keluarga yang menunggunya di rumah,” katanya.

Di Grabagan, Kapolsek Iptu Agus Setiono menyatakan bahwa sejauh ini belum ada laporan pencurian cabai yang masuk di wilayah hukumnya. ”Selama ini belum sampai ada laporan pencurian cabai. Para petani hanya antisipasi,” jelas dia.

Untuk turut meminimalkan kerawanan pencurian, anggotanya rutin berpatroli di kawasan tegalan cabai. ”Yang paling dikhawatirkan warga adalah lahan cabai yang bersebelahan dengan jalan desa,” ungkapnya.

Ya, siapa yang tidak cemas? Di pasar yang ramai, di depan warung saja, ada yang berani mengutil. Apalagi di tegalan. (jpg)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan