Ada yang “Sembunyi” Premium? Pertamina Klaim Normal

  • Bagikan

Taufiq menjelaskan, dalam sepekan terakhir, stok premium dan solar di Barru sebanyak 72 kilo liter (KL) per hari. Sementara rerata konsumsi harian premium hanya 70 KL dan solar 67 KL.

Sama halnya di Sinjai. Stok premium dan solar sebanyak 56 KL per harinya. Sementara rerata konsumsi harian premium 54 KL dan solar 36 KL.

Lalu di Bone, lanjut Taufik, rata-rata stok premium sebanyak 136 KL dan solar 128 KL. Sementara konsumsi harian premium 131 KL sedangkan solar 97 KL.

"Jadi seminggu terakhir ini normal. Soalnya pantauannya ini di salah satu SPBU, saya lihat minimal rata-rata di atas 3 ribu liter. Nah kalau 3 ribu liter itu udah aman. Gak ada sampai kritis," yakinnya.

Edukasi Pengguna

Program Langit Biru (PLB) di Makassar membuat premium di Makassar kian sulit. Tetap ada, namun sebagian besar SPBU yang menerapkan pertalite harga premium tidak lagi menjual premium.

Hal ini berdampak pada kendaraan roda empat kesulitan memperoleh premium. SPBU yang sebelumnya menjual premium, tetapi sepekan terakhir ini tidak lagi.

Menyoal itu, Taufiq membenarkan beberapa SPBU yang menerapkan PLB tidak lagi mendapat suplai premium. Tujuannya untuk mengedukasi pengguna agar mengisi BBM sesuai dengan manual booknya kendaraannya.

"Mobil sekarang 90 persen sudah keluaran 2008. Jadi manual booknya sudah harusnya pertamax," jelas Taufiq.

Program PLB ini memang diterapkan kepada 34 SPBU. Sementara 8 SPBU lainnya, lanjut Taufiq tetap menjual premium.

"Kita masih tetap menyalurkan premium kok. Hanya saja periode transisi ini kita edukasi. Makanya kita lihat respon masyarakat. Kalau misalnya masih menghendaki itu, yah tetap kita sediakan. Intinya kita tetap menyediakan premium," ujarnya. (ful-tam-sua/rif-zuk)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan