FAJAR.CO.ID, JAKARTA --Pelaku bomber perempuan berinisial YSR yang ikut bersama suaminya Lukman, 26, meledakkan diri di Gereja Katedral Makassar, ternyata baru sekitar 6 bulan didoktrin gurunya di Villa Mutiara.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan ada kajian di Perumahan Villa Mutiara Cluster Biru, Kota Makassar, yang diikuti pasangan suami istri ini yakni Lukman dan YSR. Pemberi doktrin bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar adalah guru dari Lukman dan YSR di kajian di Villa Mutiara Makassar itu.
Pascabom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Minggu (28/3), tim Densus 88 bergerak cepat melakukan penangkapan. Empat terduga teroris yang masih merupakan satu kelompok dengan pelaku Lukman dan istrinya YSR, telah diamankan petugas.
Keempat pelaku terduga teroris tersebut yaitu AS, SAS, MR, dan AA. “Ini masih satu kelompok, satu kajian Villa Mutiara,” kata Kapolri seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Senin (29/3/).
Mantan Kabareskrim itu menuturkan, empat terduga teroris yang ditangkap di Makassar itu berperan untuk mempersiapkan bahan-bahan peledak. “Mempersiapkan rencana jihad serta membeli bahan-bahan peledak untuk disiapkan bom bunuh diri,” ujarnya.
Bersamaan dengan itu, kata Sigit, tim Densus juga bergerak cepat melakukan penggeledahan di dua wilayah yakni Condet Jakarta Timur dan Bekasi Jawa Barat. Dari penggeledahan itu, total empat terduga teroris yang diamankan yakni A, AH, AJ, dan BS.
Tak hanya itu, hasil operasi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tim Densus 88 mengamankan lima terduga teroris dari kelompok Jamaah Ansharut Daullah (JAD). “Ini terus kita kembangkan,” kata Jenderal Listyo Sigit.