FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulawesi Selatan menilai penetapan harga vaksin Sinopharm untuk program vaksinasi gotong royong sudah ideal dan sesuai dengan prediksinya.
Selasa, 18 Mei 2021 program vaksinasi gotong royong mulai kick off. Besaran harga vaksin produksi Sinopharm pun telah ditetapkan pemerintah.
Kementerian Kesehatan telah menetapkan Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/4643/2021 tentang Penetapan Besaran Harga Pembelian Vaksin Produksi Sinopharm Melalui Penunjukan PT Bio Farma (Persero) dalam Pelaksanaan Pengadaan Vaksin Covid-19 dan Tarif Maksimal Pelayanan untuk Pelaksanaan Vaksin Gotong Royong.
Harga pembelian yang ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis dan tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis. Jadi jika ditotal, tarif vaksinasi gotong royong dengan menggunakan vaksin Sinopharm ini sekitar Rp 439.570 per dosis.
Sekretaris Apindo Sulsel, Yusran IB Hernald mengatakan, Apindo Sulsel sejatinya telah lama menanti dilaksanakannya program ini.
"Apindo Sulsel sebenarnya sudah lama menantikan info ini dimana Apindo Pusat sebagai penggagas Vaksin Gotong Royong dalam membantu pemerintah dalam proses vaksinasi khusus bagi dunia usaha," tutur Yusran, Rabu (19/5/2021).
Kalangan pengusaha di Sulsel yang tergabung dalam asosiasi ini pun tidak merasa keberatan dengan patokan harga tersebut.
Apindo Sulsel juga mendukung dan menyambut baik terlaksananya program ini. Mengingat kesehatan adalah tulang punggung ekonomi. Sehingga dukungan dunia usaha terhadap program vaksinasi nasional guna untuk membangun herd immunity lebih cepat.
"Harga yang ditetapkan pemerintah saya kira hampir sesuai prediksi kami yakni dikisaran Rp 350-400 ribu sekali vaksin. Mengingat dunia usaha sudah lama ingin divaksin dan mempercepat prosesnya sehingga aktifitas usaha bisa lebih leluasa lagi karena seluruh karyawan sudah divaksin," imbuhnya.
Tentu kata Yusran, tidak semua pengusaha sepakat dengan harga ini tergantung kualifikasi dan kemampuan pengusaha tersebut khususnya yang terkena dampak covid19.
Apindo tidak mewajibkan kalangan pengusaha untuk ikut serta melaksanakan program ini. Hanya sebatas mengimbau.
"Iya kami hanya menghimbau kepada pengusaha agar yang belum mendapatkan vaksinasi gratis agar bisa mengikuti vaksinasi gotong royong yang disiapkan pemerintah," akunya.
Sampai saat ini, katanya, lima perusahaan besar di Sulsel telah mendaftar dengan jumlah 5.000 karyawan.
"Data perusahaan yang mendaftar sebenarnya via Kadin melalui aplikasi yang disiapkan Kadin. Kalau di Apindo yang kami tahu sekitar 5 perusahaan besar yang mendaftar dengan jumlah sekitar 5.000 karyawan," terang Yusran.
Diketahui, ada beberapa jenis vaksin yang digunakan dalam vaksinasi gotong royong ini. Yakni Vaksin Sinopharm, CanSino, dan Moderna. Hanya saja besaran tarif yang ditentukan dalam Kepmenkes tersebut baru vaksin sinopharm.
Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan rasa aman dan keyakinan untuk kembali beraktivitas, serta kembali menggerakkan roda usaha. (endra/fajar)