Salah satunya dengan cara para otoritas utama perlu lebih arif dan bijaksana dalam merencanakan, menyusun, dan melakukan program-program kerja pembangunannya ke depan yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan alam, lingkungan serta kebutuhan hidup dan kesiapan manusia.
Dengan begitu, nilai-nilai baru pembangunan yang diinginkan tidak mencabut secara serta merta nilai-nilai tatanan kondisi alam dan lingkungannya serta nilai-nilai tatanan hidup manusia yang yang sudah ada dan telah lama dipraktikkan.
Perubahan jelas memang diperlukan, namun bukan berarti dapat melindas begitu saja nilai-nilai yang sudah ada dan diakui kebenarannya dan sudah dipraktikkan.
Dalam kaitan ini, maka kebijakan berbasis Green Policy Strategy yang berbasis inovasi teknologi dalam berbagai aspek kebijakan pembangunan dapat menjadi pilihan model kebijakan. Inovasi itu untuk membangun harapan baru menghadapi serangan pandemi yang tampaknya belum berujung.
Inovasi teknologi memang suatu keniscayaan dan diakui secara internasional sebagai jantung pembangunan berkelanjutan. Namun untuk melaksanakannya, dibutuhkan berbagai kebijakan berbasis teknologi yang kuat dan baik, serta berorietasi kelestarian alam yang hijau.
Syaratnya, dibutuhkan pemerintah dengan kebijakan industri yang jelas dan efektif dengan menyertakan pihak swasta maupun lainnya yang mempunyai idealisme yang memperhatikan kondisi alam dan lingkungan.
Dalam hal ini strategi pemanfaatan teknologi hijau sebagai industri utama diperlukan dengan dukunganyang tepat, di antaranya untuk membangun investasi sektor publik, perlunya ada subsisi dan kemudahan akses pada pendanaan perkreditan bagi rakyat kebanyakan, dan kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif. (*)