Tapi pemain PSG, Thilo Kehrer menegaskan kesiapan timnya menjamu sekaligus mengalahkan Nice. "Ya, itu adalah tujuan besar bagi kami dan kami tahu bahwa dalam pertandingan sistem gugur, apa pun bisa terjadi,” katanya di PSG TV.
“Itu sebabnya kami harus mempersiapkan diri lebih baik lagi, dan lebih fokus pada pertandingan seperti ini. Terutama karena kami akan menghadapi Nice, yang merupakan tim bagus, saat ini berada di urutan kedua klasemen. Itu sebabnya kami harus bersiap dengan baik, dan tahu apa yang diharapkan,” tandasnya.
Galtier sendiri memastikan timnya tak kekurangan antusiasme untuk laga ini. Sang pelatih bahkan menegaskan menghadapi PSG di Coupe de France selalu menjadi tantangan tersendiri.
“Ini adalah pertandingan penting bagi tim dan klub. Jika Anda ingin memenangkan Piala ini, Anda biasanya harus mengalahkan PSG, yang hampir selalu memenangkan kompetisi ini,” tegas Galtier di Nice Matin.
Nice, pemilik tiga gelar Coupe de France yang mengalahkan Cholet untuk melaju ke babak 16 besar akan menurunkan kekuatan terbaiknya di pertandingan ini. Termasuk nama-nama besar seperti Kasper Dolberg.
Hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh Galtier. Menurutnya, memang akan ada sedikit perubahan dari starting XI yang turun di laga terakhir, namun ia memastikan timnya siap meladeni tuan rumah. “Saya akan menempatkan tim terbaik,” katanya.
Tamu yang tanpa masalah cedera dan sanksi berhasil menahan imbang PSG dalam duel Ligue 1 mereka di Parc des Princes bulan lalu. Namun, hasil itu juga memperpanjang rekor tanpa kemenangan mereka melawan tim ibu kota menjadi delapan pertandingan sejak kemenangan 3-1 di musim 2016/2017. (amr)
