FAJAR.CO.ID, SELAYAR - Pasca Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan diguncang gempa magnitudo 7,4 pada Desember 2021 lalu, sebulan kemudian, sedikitnya ada tiga temuan yang cukup membuat publik terkejut.
Informasi yang dihimpun, tiga temuan itu di antaranya ditemukan tulang belulang berukuran raksasa di di Pantai Kawanu dan menggegerkan warga setempat.
Kerangka tulang ikan raksasa pertama kali ditemukan oleh warga, Hasan. Dan pertama kali ditemukan pada Selasa 6 Februari 2022.
Camat Pasilambena, Patta Bau, membenarkan adanya tulang berukuran besar yang ditemukan oleh warganya. Dimana tulang rahang di bagian bawahnya berukuran sekitar 1 meter.
Hanya saja dirinya belum memastikan tulang tersebut jenis ikan apa. “Benar ada tulang ikan raksasa yang ditemukan di wilayah kerja kami,” bebernya.
Kedua, benda mirip rudal yang ditemukan nelayan di Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Kepulauan Selayar, diduga merupakan buatan negara adidaya, Amerika Serikat.
Hal itu diketahui karena di bagian benda mirip rudal itu tertulis bendera kebangsaan Amerika Serikat, sebagai negara pembuat benda tersebut.
“Iya benar, di badan benda itu ada tulisan Made In U.S.A dan juga logo bendera Amerika,” kata Camat Pasimasunggu, Nur Mawing, kepada wartawan, Kamis (17/2/2022).
Berselang beberapa hari, akhirnya benda yang ditemukan seorang nelayan di sebuah bibir pantai di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan pada 9 Februari 2022 lalu perlahan terkuak.
Benda yang sempat disebut-sebut mirip rudal buatan negara adikuasa Amerika Serikat itu, ternyata jauh beda dari dugaan sebelumnya. Danlantamal VI Makassar, Laksamana Pertama TNI Benny Sukandari mengungkap benda itu.
Dia bilang, dugaan awal yang mirip rudal dipatahkan. Kini benda itu diduga merupakan Side Scan Sonar (SSS).
"Benda itu berfungsi sebagai sistem sonar yang digunakan untuk meneliti Sea Bottom Profile yaitu keadaan di bawah permukaan laut. Termasuk aktivitas, biodata dan segala kehidupan di bawah permukaan laut," ungkapnya dalam rilis yang diterima, Jumat (18/2/2022).
Saat ini SSS tersebut telah diamankan ke KRI Fatahillah - 361, pada Jum’at (18/02/2022). Hal itu dilakukan untuk keperluan penyelidikan lebih jauh soal benda tersebut.
Terakhir, seorang nelayan di Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, berhasil menangkap ikan kerapu raksasa. Ikan ini ditaksir berbobot hingga 270 kilogram. Ikan raksasa, penguni aseli kedalaman laut lepas samudra Indonesia.
Ikan yang biasa hidup di karang ini, ditangkap oleh nelayan. Ajaibnya, ikan ditangkap hanya dengan menggunakan panah ikan, tanpa pendukung alat bantu lainya.
“Ikan itu, ditangkap pakai panah,” kata Sabrianto kepada wartawan yang di kutip Fajar.co.id, Kamis (17/2/2022).
Sabrianto bercerita, dirinya menangkap kerapu itu pada Minggu siang (13/2/2022) siang di laut sebelah timur Pulau Pasi, Desa Menara Indah, Kecamatan Bontomatene, Selayar.
Mulanya ia bersama dengan nelayan lainya mencari ikan menggunakan panah.
Namun saat melakukan penyelaman, Sabrianto kaget melihat ikan kerapu raksasa. Lantas ia memberanikan diri menangkap ikan dengan anak panahnya.
“Perkiraan itu di kedalaman 5 meter. Panah saya sempat patah. Tapi, masih berhasil menangkap ikannya,” bebernya.
Dalam mengevakuasi ikan itu, Subrianto dibantu oleh rekannya. Bahkan, mereka nampak sempoyongan saat mengangkat ikan raksasa itu ke daratan di sekitar Pelabuhan Pamatata, Selayar.
Menurut Sabrianto, ikan kerapu ini beratnya fantastis yakni mencapai 270 kilogram. Kerapu itu berukuran lebih 3 meter dengan lebar sekitar 1 meter.
Kemudian ikan itu di jual seharga Rp 25 ribu per kilo. Sebagian dagingnya juga dibagikan ke masyarakat lain untuk dikonsumsi.
“Saya jual ke Makassar melalui pengepul di Benteng. Harganya Rp 25 ribu per kilo. Tapi sebagian dagingnya, dikasih ke warga juga,” tutur dia. (Ishak/fajar)