Rayakan Lebaran, Mbok Yem Sang Srikandi Gunung Lawu Turun Gunung

  • Bagikan
Momen Mbok Yem naik tandu menuruni puncak gunung Lawu untuk merayakan Idul Fitri di rumah.--

Sementara gunung di antara Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memiliki tinggi 3.265 meter di atas permukaan laut.

Warung Mbok Yem ini terbilang sangat sederhana dengan dinding kayu tanpa cat. Tapi keberadaan warung ini diakui sangat membantu para pendaki.

Selain sebagai tempat berteduh, warung ini juga menyediakan berbagai menu sederhana namun nikmat. Menu ikonik warung ini adalah pecel, gorengan, mie instan dan berbagai minuman.

Untuk memasok barang dagangan, Mbok Yem dibantu dua kerabat yang rutin mengantar bahan baku. Sementara untuk kebutuhan air, Mbok Yem mendapatkannya dari mata air Sendang Drajat yang berada tak jauh dari warung Mbok Yem.

Demi menjaga warungnya, Mbok Yem menetap di warung ini. Dahulu ia ditemani suami dan anak-anaknya namun kini ia berjualan sendiri usai sang suami meninggal dunia.

Seolah sudah terbiasa hidup di gunung, Mbok Yem hanya turun beberapa kali saja. Ia diketahui akan turun gunung ketika Idul Fitri atau saat ada keluarga yang menggelar acara hajatan.

Banyak pendaki yang salut dengan kegigihan Mbok Yem, pasalnya Gunung Lawu diketahui memiliki cuaca yang ekstrem. Kadang suhu di gunung ini mencapai -5 derajat Celsius.

Kalau mendaki ke Gunung Lawu, sempatkan mampir ke warung Mbok Yem ya. Cicip juga pecelnya yang legendaris. (fin/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan