Sub topik ketiga, kata Amsori, menyoroti Revolusi SDM Sepak Bola Indonesia: Manajemen Pembinaan Talenta, Skill, Mental dan Spiritualitas. "Sedangkan sub topik terakhir menyoroti Pembenahan Industri Sepak Bola Indonesia: Ekonomi dan Pembangunan Industri Kreatif," ungkapnya.
Dikatakan Amsori, pandangan-pandangan dari para akademisi mengulas secara kritis-objektif sesuai dengan basis keilmuan dan kepakaran masing-masing. "Yang terhimpun di dalam tulisan ini merupakan gagasan yang berharga. Ini menjadi semacam tinjauan dan masukan kritis untuk sepak bola kita," urainya.
"Terutama ini bisa menjadi pandangan ke depan di dalam pengembangan sepak bola. Namun dalam jangka pendek, sumbangsih ini menjadi pijakan bagi pengurus PSSI baru dalam mengambil kebijakan," tambahnya.
Amsori menjelaskan, semangat dari kehadiran buku perdana FAPSI ini menawarkan suatu perspektif baru bagi persepakbolaan Indonesia. Harapannya, FAPSI dan PSSI bisa menjalin kolaborasi yang apik bagi kemajuan sepak bola Indonesia. "Bahwa PSSI sebagai satu induk organisasi sepak bola Indonesia harus berpijak pada kekuatan gagasan dalam rangka merancang perencanaan transformasi sepak bola Indonesia," papar Amsori.
"Revolusi Sepak Bola Indonesia adalah revolusi gagasan, pikiran sebagai penopang utama dari pembaharuan-pembaharuan di tubuh PSSI. Dengan kata lain, menggaungkan wacana revolusi sepak bola Indonesia tidaklah relevan bila tidak ada gagasan yang revolusioner dalam mendorong kemajuan sepak bola Indonesia," pungkasnya.