FAJAR.CO.ID, JAKARTA—Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur melakukan uji patologi anatomik terhadap sampel organ tubuh Mustopa NR, pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat. Tes ini dilakukan untuk mencari tahu penyebab pasti kematian Mustopa.
"Kita mengambil organ dalam untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium patologi anatomik," ucap Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto kepada wartawan, Kamis (4/5).
Hariyanto mengatakan, organ yang dijadikan sampel pemeriksaam yakni jantung dan paru-paru. Sebab, organ itu disebut yang paling bisa menjelaskan penyebab kematian.
Langkah ini harus dilakukan untuk memdapat kepastian penyebab kematian. Sebab, pelaku tewas tanpa luka tembak petugas maupun kekerasaan fisik.
"Jadi, dari patologi anatomik sebenarnya yang asma yang bisa membunuh itu pengaruhnya, ya itu nanti pengaruhnya ke jantung dan sebagainya. Jadi, nanti hasil dari pemeriksaan patologi yang akan menjawab bahwa yang bersangkutan ini sebenarnya sebab kematian itu karena apa," jelas Hariyanto.
Sebelumnya, tersebar informasi telah terjadi penembakan di Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Menteng, Jakarta Pusat. Informasi ini disebarkan oleh akun twitter @faicalwashh di akun Twitter.
"Terjadi penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia Jakarta oleh orang tak dikenal. Beberapa orang terluka dan dibawa ke rumah sakit," tulis akun @faicalwashh, Selasa (2/5).
Dalam foto yang beredar terlihat sebuah pintu kaca pecah. Adapula foto yang memperlihatkan seorang pria berjaket hitam ditahan dengan posisi telungkup ke aspal oleh anggota polisi.
Dalam foto lain, diperlihatkan sepucuk pistol warna hitam yang diduga digunakan untuk melakukan penembakan. Kemudian di foto terakhir ada seorang pria yang tengah mendapat perawan medis karena mengalami luka di bagian tangan.(jawapos)