FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ginjal merupakan salah-satu organ terpenting bagi tubuh manusia. Salah-satu fungsinya adalah menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Tentunya untuk menjalankan fungsi ginjal, tentunya membutuhkan asupan air yang cukup. Namun, bagaimana dengan pasien yang menderita sakit ginjal?
Banyak yang mengatakan pasien sakit ginjal perlu mengurangi asupan air yang masuk ke salam tubuh. Benarkah demikian?
Dokter Spesialis Penyalit Dalam, Prof dr Zubairi Djoerban menjelaskan hal ini. Menurutnya kondisi ini terlebih dahulu harus diobservasi jenis penyakit dan fungsi ginjalnya.
"Berbicara jumlah konsumsi air, kita harus melihat dulu penyakit dan fungsi ginjalnya.Penyakit ginjal itu pun ada macam-macam. Misalnya seperti infeksi dan autoimun," katanya dikutip Kamis (10/8/2023).
Pada kondisi penyakit ginjal ringan, maka konsumsi air tidak perlu dibatasi. Namun, perlu diperhatikan jumlah konsumsi air harus dibatasi untuk penderita :
- Gagal ginjal.
- Penyakit ginjal menahun yang amat lanjut, apalagi yang stadium 5.
- Kreatinin tinggi.
- eGFR rendah.
"Karetika seseorang mengalami gagal ginjal lanjut, kotoran tidak dapat disaring dan tidak bisa mengeluarkan air," sambungnya.
Dia melanjutkan, konsumsi air berlebih pada pasien akan mengakibatkan adanya penumpukan cairan yang akan menimbulkan pembengkakan. Akibatnya, bisa menyebabkan edema paru atau gangguan fungsi paru karena paru terendam air.
"Penyakit ginjal ringan, bebas konsumsi air. Sedangkan penyakit serius dengan fungsi ginjal terganggu maka jumlah minum harus dibatasi," sambungnya.
Bagi Anda yang masih memiliki ginjal yang sehat dan normal harus mengonsumsi air putih dengan cukup untuk membantu kinerja ginjal dan organ tubuh lainnya. (Elva/Fajar).