Saatnya Kelola Pasar dengan Benar, Buntut Kisruh 24 Lapak Baru di Pasar Sentral

  • Bagikan
Kondisi terkini Blok B Pasar Sentral Makassar usai terbakar (Foto: Selfi/Fajar)

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Tata kelola perpasaran di Makassar, masih kerap dilanda protes. Termasuk juga dalam hal penataan dan penarikan retribusinya.

Hal itu tidak jarang memicu gejolak, seperti halnya yang terjadi di Pasar Sentral Makassar. Inilah yang menjadi bahan evaluasi Perumda Pasar Makassar Raya, agar dalam proses pengelolaannya tidak merugikan pihak manapun.

Plt Dirut Perumda Pasar Makassar Raya, Syamsul Bahri mengatakan, pengalaman yang terjadi sebelunnya memberikan pelajaran besar kepada mereka untuk berbenah. Sebab, hal-hal yang kurang tepat harus dikembalikan ke jalur yang sebenarnya.

"Saya diberi kepercayaan sebagai Plt Dirut. Mudah-mudahan ke depan mampu memperbaiki kinerja teman-teman. Baik dari segi pendapatan, pengelolaan, juga memberikan rasa aman kepada pengguna pasar," ujarnya, baru-baru ini.

Dengan jajaran yang ada saat ini, ia berharap semuanya tetap solid dan satu suara. Hal-hal baik akan ditingkatkan, yang buruk dibuang dan yang sedang-sedang saja akan dimaksimalkan.

"Mudah-mudahan jajaran kami kian klik, berbenah, tidak seperti tahun-tahun lalu. Yang baik dipertahankan, yang tidak baik diubah. Harus ada loncatan-loncatan terkait metode untuk menaikkan pendapatan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat," lanjutnya.

Syamsul menambahkan, dalam upaya berbenah ini pihaknya sudah menata internal manajemennya dengan baik. Itu dilakukan secara terstruktur dan terukur, demi memberikan dampak besar kepada masyarakat luas.

"Harus ada perencanaan, pengawasan, dan evaluasi. Otomatis nanti akan ada keputusan yang diambil secara politik sesuai dengan aturan-aturan," terangnya.

Dia juga mengatakan, untuk mewujudkan semua itu, pihaknya menerapkan sistem reward bagi yang berkinerja baik dan minus bagi yang berkinerja buruk.

"Bagi mereka yang berprestasi, mulai petugas kebersihan, keamanan, pejabat struktural, baik unit pasar atau pejabat lingkungan struktural, jajaran direksi, pasti akan ada hasilnya. Motivasi inj yang diberikan secara berjenjang," tegasnya.

Harapan Pedagang

Beberapa pedagang berharap, pengelolaan pasar bisa dimaksimalkan. Itu juga yang dilontarkan salah satu pedagang di Pasar Sentral, Tajuddin. Dia mengaku cukup tidak nyaman dengan hadirnya 24 lapak baru di kawasan Pasar Sentral.

Secara gamblang dirinya menolak dengan tegas hadirnya bangunan 24 lapak baru, yang dianggap sebagai lapak ilegal oleh Perumda Pasar Makassar Raya.

"Kami jelas menolak. Kasihan pedagang ini, pendapatannya turun karena pembeli tidak punya lahan parkir. Harapan kami sederhana, kembalikan fungsi fasum itu," urainya.

Itu juga dilontarkan pedagang lainnya, Muliati. Kata dia, ini sebagai bukti kegagalan tata kelola yang baik dari direktur utama sebelumnya. Padahal kata dia, lokasi itu jelas merupakan fasilitas umum yang diperuntukkan sebagai lahan parkir.

"Saya adalah salah satu pihak yang sebenarnya tidak sepakat dengan adanya lapak baru itu. Biarlah seperti dahulu saja, jadikan itu sebagai lahan parkir," kata dia.

Pengembang Rugi

Namun begitu, pihak pengembang dalam hal ini PT Paneng Rejeki Ramadhan, mengaku telah mengalami kerugian sebesar Rp1,2 miliar. Ini akibat dari ulah pedagang yang tidak kunjung membayar lapak yang sudah ditempati.

Itu ditegaskan langsung oleh Direktur PT Paneng Rejeki Ramadhan, Sulkifli Saharuddin. Kata dia, kerugian itu dialami karena modal pembangunan bersumber dari dana pribadinya.

"Itu uang saya, tidak ada uang pemerintah yang saya pakai membangun. Saya rugi Rp1,2 miliar di sana. Karena pedagang tidak ada yang mau melunasi lapaknya," ucapnya.

Sulkifli mengaku, pihaknya mau membangun lapak di area Pasar Sentral karena ingin membantu pedagang dan pemerintah. Namun sayangnya, setelah ada kerugian, pedagang dan pemerintah dianggap lepas tangan.

"Saya ini kan cuma mau membantu. Tapi saat saya rugi begini, pemerintah tidak mau tanggung jawab, pedagang juga tidak mau membayar. Jadi saya minta tolong sama Pak Wali Kota, bantu saya dapatkan modal membangun saya, supaya bisa menjadi baik untuk semua," harapnya. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan