Pendekatan pemberantasan kemiskinan di Indonesia, China, dan Brazil menunjukkan perbedaan sesuai kondisi sosial, ekonomi, dan politik masing-masing negara.
Untuk Indonesia kata dia, pendekatannya berupa pemberian bantuan langsung (BLT, PKH), subsidi (BBM, pangan), & pemberdayaan ekonomi masyarakat (UMKM, dana desa).
”Kelebihannya bisa fokus pada jaring pengaman sosial yakni BLT & PKH bantu langsung masyarakat miskin, terutama saat krisis seperti pandemi COVID-19,” kata Budiman.
Kedua, pemberdayaan ekonomi lokal. Dana desa dan UMKM mendukung infrastruktur lokal dan meningkatkan kemandirian ekonomi.
Ketiga, digitalisasi data. Sistem DTKS tingkatkan efisiensi penyaluran bantuan.
Namun pendekatan itu ada kekuranganya yakni ketergantungan pada subsidi. “Beban anggaran besar dan kadang tak tepat sasaran, menguntungkan kelompok yang tak membutuhkan,” tambahnya.
Tak hanya itu juga, korupsi dan efisiensi. Transparansi buruk dalam implementasi program hambat efektivitasnya.
Kemudian, ketimpangan regional. Wilayah terpencil sering tak dapat manfaat yang sama karena akses terbatas.