Mengingat Indonesia merupakan negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan utama baterai EV, proyek ini semula dipandang sebagai langkah strategis.
Namun, sumber dari industri menyebut bahwa keputusan penghentian proyek diambil setelah melalui diskusi dengan pemerintah Indonesia.
Salah satu alasan utama yang dikemukakan adalah perubahan dalam dinamika industri global, termasuk fenomena yang disebut sebagai "jurang EV" yakni perlambatan atau jenuh sementara dalam permintaan kendaraan listrik secara global.
Dari sisi dalam negeri, Holding BUMN sektor pertambangan, MIND ID, membenarkan bahwa LG telah menarik diri dari pembentukan joint venture (JV) dalam proyek yang dikenal dengan nama Proyek Titan, bagian dari megaproyek pembangunan ekosistem baterai EV nasional.
Hal ini diungkapkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI pada 17 Februari 2025 lalu.
Dalam pemaparan PT Indonesia Battery Corporation (IBC), disebutkan bahwa pembatalan proyek berkaitan langsung dengan keputusan konsorsium Korea tersebut.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyampaikan secara terbuka bahwa Proyek Titan batal akibat mundurnya Konsorsium LG dari JV tersebut.
(Muhsin/fajar)