Ia juga menyinggung budaya yang menurutnya tidak sehat di industri sinetron, di mana artis yang berani vokal soal hak mereka berisiko mendapat perlakuan tidak adil.
“Risikonya kalau nagih kencang adalah jadi omongan mereka dan di-blacklist. Padahal yang diminta bayaran kerja yang sudah dijalani,” katanya lagi.
Tak hanya menyoroti keterlambatan pembayaran honor, Della juga mengingatkan bahwa proses syuting membutuhkan pengeluaran pribadi yang tidak sedikit bagi para aktor.
Menurutnya, meskipun beberapa perlengkapan disediakan produksi, tetap ada banyak hal yang harus ditanggung sendiri oleh para pemain, seperti biaya makan, transportasi, bahkan perlengkapan pribadi seperti pakaian dan riasan.
“Syuting enggak cuma modal bakat dan kemampuan, tapi butuh ongkos. Makan kita beli sendiri (bosan), modal baju, make up dan lain-lain. Walau disiapkan tapi kan tetap kita juga modal,” jelas Della.
(Wahyuni/Fajar)
